Rosemary, Terdakwa ‘Paling Niat’ di Pengadilan Musik DCDC!

Rosemary adalah tumbuhan penghasil rempah-rempah dan bumbu masak. Tumbuhannya relatif tahan kering, memiliki khasiat pengobatan, serta pengusir serangga dan hama lainnya. Namun kali ini kita tidak akan menyidang seonggok tumbuhan, saudara-saudara. Rosemary yang akan masuk dalam persidangan kali ini adalah sebuah band yang berawal dari sekumpulan anak skateboard di kota Bandung,” ujar Eddi Brokoli sebagai panitera saat membuka sidang Pengadilan Musik #5 yang berlangsung pada Minggu (31/7) di Panasdalam Cafe, Bandung.

Sejauh ini, kelihatannya Rosemary adalah terdakwa paling niat di Pengadilan Musik. Masalahnya, buat hadir di persidangan ini aja mereka sampai sengaja kompakan bikin kostum supaya penghayatan perannya lebih mengena. Setelah semua perangkat pengadilan hadir di stage Pengadilan Musik, satu per satu personil Rosemary yang terdiri dari Indra Gatot (vokal/gitar), Ink (vokal gitar), Fajar (bass), Bane (terompet), dan Ahong (drum), berbondong-bondong memasuki ruang sidang dengan megenakan t-shirt putih bertuliskan ‘TAHANAN MUSIK’, nggak lupa pula dilengkapi penutup muka berwarna hitam yang sukses bikin mereka terlihat seperti segerombolan pelaku kriminal di film-film.

Hal pertama yang dipermasalahkan jaksa di sidang kali ini ialah mengenai pemilihan nama ‘Rosemary’ sebagai nama sebuah band. Pidi Baiq bilang, ketika dia googling nama ‘Rosemary’, result yang keluar bukannya berita tentang band tapi malahan video bokep. Jengjeng! “Kenapa bisa gitu sih? Saya gimana mau tau tentang kalian kalo yang muncul di google malah video cewek bule?” kata Pidi super heran. Dan ternyata, di Pengadilan Musik ini akhirnya terungkap kalau 'Rosemary' itu dulu diambil dari nama seorang pornstar asal Spanyol. Lady Rosemary ini sepertinya memang terkenal di kalangan para remaja yang saat itu sedang masa-masanya ‘haus edukasi’ mengenai hubungan antar-manusia. Pemilihan nama sekenanya yang tadinya hanya dimaksudkan untuk sementara itu ternyata malah terpakai sampai sekarang. “Dalih yang kita pake sekarang sih Rosemary itu kan nama salah satu bumbu masak juga, jadi biar keberadaan kita memberi bumbu-bumbu tersendiri dalam dunia musik gitu,” ujar Gatot yang dulu mendirikan Rosemary pada tahun 1997.

Suasana semakin memanas saat kedua jaksa membeberkan tuntutan perihal single Brother Sister. “Ini kenapa judulnya Brother Sister tapi dalemnya pake lirik Bahasa Indonesia? Kenapa bahasanya dicampur-campur?” tanya Budi Dalton. Secara jujur, Ink bilang mereka memang sering kesulitan menulis lagu dalam Bahasa Indonesia. Brother Sister ini dipilih sebagai judul karena mereka rasa seruannya lebih general dan enak didengar. “Lagian mereka kan namanya Rosemary, wajar kalo judulnya Brother Sister. Kalo nama bandnya Rosmiatun, baru mungkin judul lagunya juga jadi Mas Mbak,” ujar Yoga PHB yang malam itu didaulat sebagai pembela Rosemary bersama Ronny Urban.

Supaya pembelaan tersebut lebih afdol, di persidangan akhirnya dihadirkan dua orang saksi untuk meringankan tuntutan yang dijatuhkan kepada para terdakwa. Saksi yang pertama muncul di stage adalah Izzi, cewek bule yang kabarnya sekarang lagi jadi additional drummer band Jasad. Dia belum terlalu lancar berbahasa Indonesia, dan waktu hakim nanya apa pencampuran Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia dalam sebuah lagu itu merupakan sebuah masalah, Izzi menjawab, “It’s okay, it’s still right”.

Ketika kemudian makna lirik lagu Brother Sister dipertanyakan oleh jaksa, cewek cantik lainnya dihadirkan di ruang sidang untuk kembali meringankan beban terdakwa. Dia adalah Sarah, penyanyi yang terkenal dengan proyek duonya, Sarah ‘N Soul. Di sini, Sarah memberikan kesaksian kalau single Rosemary ini membuat dirinya merasa terajak untuk menghirup udara dan hidup lebih bahagia. Seperti terhipnotis, para jaksa yang lebih fokus merhatiin paras Sarah dibanding apa yang disampaikannya itu langsung setuju kalau lirik lagu Brother Sister ini memiliki makna dan tujuan yang baik.

Pengadilan Musik rasanya nggak lengkap kalau para terdakwa belum disuruh membuktikan kebolehannya memainkan lagu yang dijadikan barang bukti di persidangan kali ini. Setelah video klip Brother Sister diputar, jaksa meminta Rosemary untuk tampil live membawakan lagu tersebut. Karena instrumen yang tersedia di stage hanyalah gitar dan terompet untuk bermain akustik, Budi Dalton tiba-tiba dapet ide buat nyuruh Ahong berlagak main drum walaupun sebenernya di hadapan dia nggak ada instrumen apa pun. Sesi Ink, Fajar, Bane membawakan Brother Sister dengan Ahong yang mau nggak mau harus nurut berpantomim memeragakan aksi bermain drum ini bikin Panasdalam Cafe rasanya mau pecah gara-gara semua orang nggak bisa berhenti ngakak ngeliatnya. Haha!

Keceriaan di panggung Pengadilan Musik #5 ini terpaksa harus berakhir karena waktu sudah menunjukkan pukul 22.00. Untuk menutup persidangan, kedua jaksa akhirnya mencabut gugatannya, dan hakim Man Jasad menyimpulkan bahwa single Brother Sister layak didengar oleh seluruh khalayak. Biarpun begitu, Man juga berkata kalau keputusan ini tidak mutlak. Ia bisa saja menyeret kembali Rosemary ke persidangan jika suatu saat mereka terbukti kembali ‘berulah’. Selepas sidang dinyatakan selesai, teman-teman WARS tumpah ke panggung untuk menghampiri langsung para personil Rosemary. Mereka semua merayakan kebebasan Rosemary dari Pengadilan Musik malam itu dengan saling berangkulan dan berfoto bersama. ***

Foto : ArdlyldrA

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner