Meski Kurang “Punk”, Single Rocket Rockers dinyatakan Layak Dengar di Pengadilan Musik

 

Pengadilan Musik yang ke-delapan kembali digelar di Jumat lalu (4/11). Kali ini, band kuartet beraliran Pop-Punk yaitu Rocket Rockers yang akan disidang malam itu. Single terbaru mereka yang berjudul “Masih Banyak Hati yang Menunggu” menjadi kasus yang akan didakwakan oleh para Jaksa Penuntut untuk dipertanyakan kelayakannya. Kantin Nasion Rumah The Panas Dalam Jalan Ambon No. 8 Bandung sudah disesaki pengunjung sekaligus penonton sejak sore hari. Pukul 19.40, Pengadilan Musik dimulai dan dibuka oleh sang Panitera Eddi Brokoli.

Persidangan masih dipimpin oleh Hakim Man Jasad, dengan Jaksa Penuntut langganan yaitu Budi Dalton dan Pidi Baiq, sementara pihak pembela kali ini diisi oleh Helmi Urban dan Dr. Zastrouw Al-Ngatawi. Sebelum persidangan dimulai, Pak Hakim menyarankan untuk menggunakan bahasa Indonesia karena tidak seluruh perangkat persidangan kali itu mengerti bahasa Sunda. Tetapi, hal tersebut malah menjadi celah bagi para Jaksa Penuntut untuk membicarakan Dr. Zastrouw tanpa dimengerti beliau. Sebelum para terdakwa masuk ruang persidangan pun perdebatan sudah terjadi. Perdebatan yang sebenarnya tidak jelas, karena mereka mencampur bahasa Sunda dan bahasa Jawa, yang tak ayal membuat para penonton tertawa.

Setelah perdebatan yang tidak perlu itu dihentikan oleh hakim, para terdakwa yaitu personil Rocket Rockers dipersilahkan untuk masuk ke ruang persidangan. Mereka kompak mengenakan baju berwarna pink dengan tulisan P*NK yang mengarah pada ambiguitas antara pink dan punk. Sepertinya, mereka memang sengaja hadir dengan penampilan yang pasti menjadi bahasan untuk diangkat. Ketika personil Rocket Rockers sudah siap, dakwaan awal yang dilontarkan oleh Jaksa Penuntut adalah “apa pemaknaan dari single yang mereka rilis?”

Para terdakwa menjelaskan bahwa single tersebut dibuat berdasarkan pengalaman pribadi, dan mereka menunjuk Aska sebagai tokoh utama, “dulu Aska pacarnya banyak”, katanya. Lalu, pertanyaan-pertanyaan selanjutnya banyak merujuk kepada kecocokan antara Rocket Rockers dan sisi punk, yang dilihat dari judul lagu, lirik, dan sesuai dengan perkiraan, gaya berpakaian Rocket Rockers yang pada saat itu tidak mencerminkan “punk”.

Rocket Rockers mengakui bahwa mereka memang cenderung pada aliran pop dan sisi punk berada pada musikalitasnya. Lalu, mereka memaparkan bahwa musik memiliki bahasa yang universal, jadi tema apapun yang diangkat tidak menjadi masalah. Musik mereka seksi untuk kalangan perempuan, tapi juga gagah untuk lelaki. Meskipun mereka merasa bahwa mereka lebih kepada pop, nyatanya Rocket Rockers pernah masuk dalam film dokumenter “Punk’s Not Dead The Movie” dan disejajarkan dengan band punk dunia seperti Black Flag, NOFX, Rancid, The Ramones, dan lain-lain. Hal tersebut menjadi salah satu bukti bahwa mereka layak menghiasi skena punk negeri ini. Lirik mereka yang dinilai terlalu panjang oleh Jaksa Penuntut pun disanggah dengan penjelasan bahwa lirik tersebut sarat dengan arti. Mengenai pakaian, mereka menyatakan bahwa “pink is punk”, dan warna pink adalah warna yang merepresentasikan keadaan hati. Maksudnya, mereka bermain musik dari hati mereka.

Jalannya Pengadilan Musik Jumat lalu tentunya tidak melulu dengan pertanyaan yang serius, tapi dikemas dengan cara bicara yang kritis. Ozom yang memegang peranti drum diharuskan meniru permainan drumnya di single terbaru mereka di tengah persidangan sebagai bukti bahwa dialah yang benar-benar bermain drum saat proses rekaman berlangsung. Tidak puas dengan permainan Ozom, Budi Dalton turun tangan untuk memberi contoh tentang bagaimana seharusnya permainan drum dilakukan dan tentu mengundang gelak tawa penonton.

Sebagai pelengkap persidangan, dihadirkan dua buah video sebagai barang bukti yang memberatkan juga meringankan Rocket Rockers. Video tersebut merupakan video yang berisi opini dari Raisa dan Savira Razak mengenai personil Rocket Rockers. Selain itu, dihadirkan pula tiga orang saksi, yaitu saksi pemberat, saksi dari Tiongkok, di mana tidak ada satupun yang mengerti suster cantik ini bicara tentang apa sebagai saksi yang meringankan, dan seorang lagi saksi pemberat. Di tengah persidangan, terjadi pertukaran peran antara Man Jasad dan Dr. Zastrouw karena adanya indikasi kedekatan antara Man Jasad dengan Budi Dalton. Setelah break, mereka kembali pada perannya masing-masing, tetapi Budi Dalton kembali mericuhkan persidangan yang membuatnya menjadi hakim sesaat. Akhirnya, para Jaksa Penuntut takluk ketika Aska memberi satu rekaman audio yang merupakan rekaman dari sang ibu, Rini Hasan, yang menyatakan permohonan dan penjelasan bahwa Rocket Rockers dan singlenya layak untuk diperdengarkan ke khalayak ramai.

Single “Masih Banyak Hati yang Menunggu” adalah single yang dianggap menonjolkan ciri khas Rocket Rockers, dilihat dari bahasanya yang catchy, crunchy, dan merupakan gabungan dari beberapa album Rocket Rockers sebelumnya. Adanya cross genre di lagu ini pun menambah kelayakan single ini untuk disebarluaskan. Rencananya, single ini akan dirilis di radio dan mereka akan mengeluarkan video klip dan video lirik di YouTube pada tanggal 9 November 2016. Rocket Rockers pun berencana akan tour ke Jepang dan Amerika di tahun 2017.

Setelah perdebatan yang sengit selama kurang lebih dua jam, akhirnya Hakim menskors persidangan untuk mengambil keputusan. Sembari menunggu hasil, Rocket Rockers membawakan lagunya terdahulu “Ingin Hilang Ingatan” secara akustik. Serentak penonton yang hadir ikut bernyanyi melantunkan lagu yang sempat hits beberapa tahun yang lalu. Hasil persidangan akhirnya keluar. Hakim Man Jasad menyatakan bahwa single “Masih Banyak Hati yang Menunggu” layak disebarkan dan diperdengarkan, dengan catatan bahwa lagu ini harus didengarkan dari awal sampai akhir, tidak boleh hanya separuh lagu. Dengan dibacakannya hasil persidangan, maka persidangan terhadap Rocket Rockers dinyatakan selesai dan ditutup oleh perform dari Rocket Rockers yang membawakan single terbaru mereka. Selamat dan semoga sukses selalu untuk Rocket Rockers!

Foto : ArdlyldrA

View Comments (2)

Comments (2)

  • prayoga11
    prayoga11
    8 Nov 2016
    streamingnya gimana mas?
  • Elkaem
    Elkaem
    22 Nov 2016
    request jeruji dong untuk di sidang kelayakan album baruna.
You must be logged in to comment.
Load More

spinner