Kepulangan Jeruji Dari Tur Eropa, Akhirnya Dapat Dipertanggungjawabkan di Pengadilan Musik

Selain melaksanakan  tur Eropa di umur dua dekade, Jeruji juga menjelaskan sebuah kampanye yang ada di album ‘Stay True’

Salah satu program acara dari DCDC bertajuk ‘Pengadilan Musik’ akhirnya dihelatkan kembali dengan menuding Jeruji sebagai terdakwa, tepatnya pada tanggal 14 Juli 2017. Dipilihnya Jeruji sebagai terdakwa pada pelaksanaan ‘Pengadilan Musik’ episode ke-14 itu – dikarenakan eksistensi album ke-lima ‘Stay True’ dan menggelar sebuah tur di benua Eropa yang sekaligus bertepatan dengan Anniversarry 20th berjayanya Jeruji di belantika musik tanah air. Perjalanan yang dilaksanakan Jeruji kemarin dilaksanakan pada tanggal 7 April – 30 April 2017, dengan bertandang di tujuh negara seperti Perancis, Belgia, Hungaria, Ceko, Polandia, Jerman, dan Austria. Tentu kepulangan Jeruji kembali di Indonesia menjadi kegundahan besar bagi para pendengarnya, terutama cerita apa saja yang mereka raih selama disana, kendati demikian Jeruji di tuding sebagai terdakwa dalam acara ‘Pengadilan Musik’, dan perihal apa saja yang mereka suarakan selama manggung di 21 kota acara di benua Eropa sana ?

Seperti biasa, sebelum acara ‘Pengadilan Musik’ dimulai, para penonton yang telah datang telah mengisi beberapa tempat duduknya sambil melakukan kegiatannya masing-masing. Disatu sisi, selagi penungjung yang telah datang memilih tempat duduknya, pengunjung yang lain pun satu persatu mulai berdatangan dan tak luput beberapa dari mereka duduk di garda depan tepat dihadapan panggung ‘Pengadilan Musik’ agar terlihat jelas menyaksikan keseluruhan acara. Waktu terus bergulir, hingga sekitar pukul 19.30 acara langsung dibuka oleh kedatangan Rony Urban sebagai panitera di episode kali ini. Sesampainya sosok pria jenaka bergaya casual itu di atas panggung, penonton langsung memberikan tepukan tangan yang cukup meriah sembari Rony menjelaskan mengenai sejarah singkat Jeruji dan tentunya tudingan yang diberatkan bagi mereka dalam acara kali ini. Tak lama kemudian, Rony memanggil beberapa jaksa untuk mengisi kursi yang disediakan, diawali dengan kedatangan pihak jaksa penuntut yaitu Pidi Baiq dan Budi Dalton. Namun, ada yang beda dari penampilan Budi Dalton kala itu, dimana tampilan yang ia kenakan menyerupai ‘tukang roti’ menurut Rony Urban, dan tepuk tangan kembali diberikan oleh penonton. Selanjutnya di ruang sidang, Rony memanggil dua pihak pembela yaitu Yoga ‘Phb’ dan Ebenz ‘Burgerkill’. Selanjutnya Rony menyuruh para seluruh pihak yang ada di Kantinnasion saat itu untuk berdiri (merupakan sebuah simbolik kehormatan) bagi Man Jasad sebagai Hakim, dan Man pun langsung menempati kursi sidangnya. Dan palu pun ketukan selama tiga kali menandakan acara persidangan telah dimulai. Tak lama setelah acara dimulai, Jeruji pun langsung menduduki tempat terdakwanya yang beranggotakan Andre, Ginan, Pengex, Sani dan Chad. Sesampainya Jeruji, para jaksa tak bisa lepas dari hujatan yang dikenakan kepada Andre yang mengatakan bahwa ia mirip dept collector oleh Budi Dalton, dan hal itu pun cukup mengocok perut penonton di awal acara, dan Man Jasad langsung mempersilahkan Pidi Baiq selaku penuntut untuk bertanya kepada Jeruji. Tanpa berlama-lama, Pidi Baiq langsung menanyakan kepada Jeruji mengenai hasil dari perjalanan selama tur Eropa kemarin, dan Pidi pun menambahkan ‘setau saya kalau naik pesawat itu tidak boleh bawa buah Nangka (khusus ditujukan kepada Andre) dan penonton pun tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi Andre yang serius.

Jawaban mengenai tur Eropa dijawab oleh Ginan yang mengungkapkan bahwa Jeruji tampil di 21 kota dari 7 negara di benua Eropa dengan meraup hasil yaitu link pertemanan lebih luas dan tentunya di apresiasi dengan cukup baik selama berada disana. Dan mengenai Andre terkait buah Nangka akhirnya mendapat pembelaan dari pihak pembela Yoga ‘Phb’ yang menyatakan hal itu untuk mengenalkan buah-buahan khas dari Indonesia. Ginan menambahkan dari jawannya sebelumnya, saat Jeruji tampil disana ia mengatakan ada rasa pertemanan yang sangat erat saat mereka hendak tampil di salah satu gigs disana dan mencair seketika walau pertama kali bertemu disana, pernyataan itu pun langsung ditangkas oleh Budi Dalton yang menyatakan ‘saya curiga itu mungkin TKW’, penonton pun kembali dibuat tertawa dengan banyolan itu.

Lanjut pada pertanyaan kedua, khususnya pembahasan album Stay True. Budi Dalton menanyakan definisi album ke-lima Jeruji kepada pihak masing-masing personilnya, dan Ginan pun kembali meluruskan bahwa di album Stay True ini adalah sebuah nilai dari hidup mereka entah apapun itu pilihan hidupnya dan memberikan semangat bagi yang mendengarkan musik Jeruji. Pidi kembali menanyakan keberadaan Ginan yang kini telah berposisi sebagai vokalis di Jeruji yang dikaitkan dengan Dony ‘Themfuck’, Ginan pun menjawab bahwa keberadaannya saat ini di Jeruji hanya menjadi dirinya sendiri dan sama sekali tidak ada maksud untuk menggantikan Dony ‘Themfuck’ yang telah mendirikan Jeruji, jangankan dia (Ginan), orang lain pun tidak akan ada yang bisa menggantikan sosok Dony ‘Themfuck’ di Jeruji. Pertanyaan selanjutnya masih terkait album Stay True yang dilontarkan oleh Budi Dalton, ia menanyakan mengenai kampanye “War On Drugs” dan berkerja dengan “Movement Support Don’t Punnish” yang ada di album mereka. Ginan menjawab bahwa pas album ke-lima Jeruji mau dirilis, di Rumah Cemara ada counter statement yang digalang oleh sebuah band khususnya perang melawan narkoba, dan menurut Ginan perang itu sudah gagal hampir menginjak tiga dekade di Indonesia karena menggunakan metoda yang serupa. Lewat pernyataannya itu, terkait album Stay True, Ginan menekankan bahwa mereka tidak meliberalisasikan Narkoba, tapi meregulasi bagaiamana Narkoba bisa dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat, salah satunya album Stay True mengambil peran akan hal tersebut. Ginan juga menambahkan kehadirannya di Jeruji selain memberi warna musik ciri khasnya, ia juga mengatakan bahwa album Jeruji sempat menjadi semangat dalam hidupnya, dan mencoba mendedikasikannya dalam album Stay True untuk semua pihak biadab yang mengambil keuntungan dari “War On Drugs”  tersebut. Selepas membahasa berbagai bahasan yang ada dalam tubuh Jeruji, acara harus break sesaat.

  

Setelah selesai membahas mengenai Stay True, Jeruji kembali hadapkan oleh pertanyaan absurd dari Pidi Baiq perihal tur Eropa, yaitu apakah Jeruji mengerti dengan lagam bahasa lirik lagu Jeruji dengan penduduk Eropa. Andre kembali menjadi sorotan, dan pihak penuntut menyuruh Andre untuk memperagakannya di depan Jaksa Sidang, raut wajah Andre yang begitu melas bercampur serius menjadi gimik yang cukup lucu bagi penonton kala itu. Tak jauh berseling setelah itu, Man Jasad kerap memojokan Andre dengan pelbagai pernayataan absurd salah satunya adalah iklan pemutih/pelangsing yang dikiranya adalah sebuah bentuk sponsor bagi Jeruji atas tur Eropa. Dan Andre pun dengan seketika menegaskan hakim dengan sebuah rahasia personal yang hendak dibeberkan kepada publik, disatu sisi wajah hakim memerah ketakukan penonton semakin tertawa terbahak-bahak melihat fenomena yang baru kali ini terjadi selama acara persidangan. Man Jasad yang telah merasa ketakutan mendadak langsung membela tudingan atas Andre dengan menyebut ‘jangan ganggu abang gue (Andre), abang Andre keren’ hal ini pun tentu menjadi tawa yang cukup membludak di ruang persidangan.Kembali pada topik pertanyaan, Budi Dalton menanyakan bagaimana Jeruji mampu bertahan sampai berumur dua dekade. Sani dalam hal ini angkat bicara (karena Sani merupakan personil paling lama dibandingkan yang lain saat di Jeruji), ia menyatakan bahwa kesulitan Jeruji dulu adalah maintance, tapi karena bisa menutupi kekurangan dan tetap menjalin kerjasama yang kompak adalah satu satu faktor Jeruji bisa bertahan hingga saat ini. selepas itu, menuai perdebatan yang cukup seru di ruang persidangan, Jeruji menampilkan performa mereka dengan membawakan beberapa lagu yang ada dalam album Stay True berformat akustik. Tanpa terasa, acara hampir menuju di akhir dan para jaksa kembali ke backstage untuk merundingkan kasus dari Jeruji.

Sesampainya kembali para jaksa di ruang sidang, dan menempati kursinya masing-masing, hakim Man Jasad mengatakan bahwa karya musik album Stay True dan tur Eropa Jeruji telah layak untuk dipertanggungjawabkan dengan baik. Dengan demikian pengadilan musik Bandung dengan no perkara 1.13/DCDC/2017 yang terdakwa Jeruji, dengan syarat tidak membukakan aib Man Jasad terkhusus buat Andre, sidang ditutup dengan simbolik palu di ketukan kembali sebanyak tiga kali oleh Man Jasad. Sampai bertemu di acara pengadilan Musik selanjutnya.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner