TaringForIndonesia di Wacken Open Air 2019, Jerman (Bagian Satu)

TaringForIndonesia di Wacken Open Air 2019, Jerman (Bagian Satu)

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by DCDC (@dcdc.official) on

Semangat itulah yang ingin dihadirkan di panggung History Stage yang akan menampilkan 30 band dari 30 negara. Mereka adalah Varang Nord (Latvia), Archaic (Hungaria), Drunken Buddha (Spanyol), Chumatskyi (Ukraina), Vane (Polandia), April Weeps (Slovakia), Koma (Russia), Goat Ripper (Republik Kaukasia), Katla (Denmark), Source Of Rage (Jerman), Grog! (Portugal), Facing The Gallows (Afrika Selatan), The Slyde (Kanada), Veritatem Solam (Mesir), Fall Of Order (Yunani), Morpholith (Islandia), Trainwreck (Bangladesh), Vanishing (Jepang), Teradown (Belanda), Baby Heartless (Norwegia), Ritual De Nacimiento (Uruguay), Monarch (Amerika Serikat), Athica (Panama), Hudic (Belgia), Dragony (Austria), Brother Of No One (Italy), termasuk Taring dari Indonesia. Mereka adalah band-band terbaik dari negaranya masing-masing memainkan genre musik metal yang berbeda dan akan mengukir sejarah baru bagi karir band mereka di panggung History Stage.

Sementara satu jam menjelang Taring tampil, ketegangan makin meningkat di belakang panggung. Kali ini, terlihat para personil Taring mulai berkumpul dan saling memberikan semangat. Mereka mulai terlihat bercanda mencoba mencairkan suasana. Tampak Man Jasad yang bertugas sebagai juri bersama tim dari DCDC Dream World memberikan wejangan membakar semangat. John Resborn dari The Metal Rebel yang bertindak sebagai manajer terlihat mondar-mandir berkordinasi dengan personil Taring dan teknisi panggung memastikan segalanya sesuai rencana.

Semua perlengkapan dan instrumen musik telah siap, dan personil Taring mulai melakukan pemanasan. Sementara suasana depan panggung terlihat mulai penuh oleh penonton. Tenda besar yang menaungi History Stage telah sesak oleh para metal head yang ingin menyaksikan band pujaannya. Beberapa penonton yang hadir terlihat dengan bangga membawa bendera negaranya. Panggung masih diisi oleh band Hudic asal Belgia yang memainkan jenis musik doom metal.

Kompetisi W:O:A Metal Battle tahun ini dibagi menjadi 3 hari. Tiap band diberi waktu 30 menit untuk tampil di atas panggung. Taring tampil pada hari pertama bersama 14 band lainnya. Di jadwal, mereka tampil jam 17.00 waktu Jerman.

Ketegangan yang terjadi di belakang panggung W:O:A Metal Battle berbanding terbalik dengan apa yang terjadi di panggung W:O:A Metal Battle Indonesia. Taring sebagai band yang pernah jadi finalis di tahun 2017 terlihat lebih santai dan percaya diri. Di atas panggung pun terlihat mereka tampil santai dan menghibur, namun tetap terlihat penuh energi. Itulah salah satu alasan dewan juri memutuskan Taring menjadi wakil Indonesia untuk tampil di W:O:A 2019. Begitu pun ketika pesawat yang membawa mereka dari Jakarta menuju Hamburg mulai lepas landas. Mereka justru terlihat sangat antusias karena akhirnya mimpi mereka untuk bisa hadir di festival heavy metal terbesar di dunia bisa terwujud. Bonusnya adalah mereka bisa secara langsung menyaksikan band idola mereka masing-masing tampil di panggung W:O:A.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner