TaringForIndonesia di Wacken Open Air 2019, Jerman (Bagian Satu)

TaringForIndonesia di Wacken Open Air 2019, Jerman (Bagian Satu)

Taring tergolong baru untuk ukuran sebuah band. Umur mereka hanya lima tahun, namun band ini diisi oleh personil-personil yang mempunyai jam terbang yang tinggi sebelum mereka akhirnya memutuskan untuk bergabung menjadi sebuah band. Sepak terjang mereka di ranah musik ekstrim Indonesia terbilang mengejutkan. Dengan mengkoleksi dua album dan beberapa single andalan, mereka berhasil tampil menggebrak beberapa festival besar di Indonesia dan merambah ke panggung festival di luar negeri seperti di Thailand dan Jepang. Sambutan terhadap mereka selalu luar biasa.

Namun, kali ini mereka hadir di Wacken Open Air sebagai band yang mewakili Indonesia. Sebuah festival terbesar di dunia yang sudah secara rutin digelar selama 30 tahun. Festival yang ditasbihkan sebagai Mekah-nya para metal head dari seluruh penjuru dunia. Menjadi "tanah suci" yang wajib diziarahi oleh para metal head sebelum mereka mati.

Tahun 2019 adalah peristiwa di mana W:O:A merayakan peringatan 30 tahun perjalanan festival ini. Di sela-sela kesibukan, saya sempat bercakap-cakap dengan salah satu penggagas, yaitu Thomas Jensen. Tatapannya menerawang, menarik kembali ingatannya ke belakang ketika untuk pertama kali W:O:A hadir pada tahun 1990.

Adalah ide dari empat serangkai pemuda Wacken yang sehari-hari menghabiskan waktu bekerja di ladang pertanian. Mereka terdiri dari Thomas Jensen, Holger Hübner, Andreas Göser and Jörg Jensen yang mempunyai kecintaan yang sama terhadap musik heavy metal. Di sela-sela rehat setelah seharian lelah bekerja di ladang pertanian, mereka berempat sering berkumpul dan mulai membangun mimpi bersama untuk membuat sebuah festival musik metal di kampung mereka, diselingi memutar lagu-lagu dari band metal favorit mereka. Mereka berkhayal festival tersebut menjadi semacam perayaan pesta panen yang hiburannya diisi oleh band-band metal dan berpesta bersama warga Desa Wacken.

Desa Wacken terletak 85 km dari pusat kota Hamburg, dapat ditempuh melalui kendaraan kurang lebih 1,5 jam dengan kondisi lalu lintas normal ke arah utara Jerman. Terletak di distrik Steinburg dengan populasi mencapai kurang lebih 1900 jiwa. Ekonomi Desa Wacken sepenuhnya bergantung pada pertanian dan peternakan. Kawasan Desa Wacken didominasi oleh kontur datar dengan lahan pertanian ratusan hektar. Pasca musim panen raya, lahan tersebut dibiarkan "tidur" menjadi hamparan lapang rumput yang luas. Peluang itulah yang ingin dimanfaatkan oleh empat serangkai ini.

Dengan modal semangat, mereka mulai merancang sebuah festival metal. Pada tanggal 24 dan 25 Agustus 1990, akhirnya untuk pertama kalinya Wacken Open Air digelar, menampilkan enam band lokal Jerman yang sama sekali tidak terkenal di dunia internasional. Tata panggung dan lampu sederhana dibangun menempati salah satu sudut di lahan pertanian dan berhasil mendatangkan 800 penonton yang datang dari sekitaran Desa Wacken.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner