Wajah Baru Turks & Caicos Dalam Format Duo Bernama Southpulse

Wajah Baru Turks & Caicos Dalam Format Duo Bernama Southpulse

Sumber foto : Diambil dari rilisan pers Southpulse

Tidak lantas menanggalkan api kreasi yang sebelumnya hadir di band Turks & Caicos, Nadhif dan Ega kembali menyalakannya lewat sebuah single berjudul “Bigger Fish” dalam format baru bernama Southpulse

Sebuah dinamika kerap terjadi dalam tubuh suatu band, dari mulai pergantian personil, pergantian warna musik, hingga bahkan perubahan konsep yang mengharuskan mereka berubah format dan nama band. Pun begitu dengan yang terjadi di band Turks & Caicos. Trio pop asal Bandung ini kini akhirnya memutuskan untuk merubah formatnya pada tahun ketiga perjalanan diskografi mereka. Dari format trio, kini akhirnya tinggal menyisakan Nadhif Ardana dan Wilaga ‘Ega’ Kusuma menjadi format duo, dan juga menanggalkan identitas Turks & Caicos menjadi Southpulse.

Tentang perubahan ini mereka mengibaratkan hal tersebut lewat sebuah ‘kajian cocoklogi’ akan pepatah yang mengatakan jika nama adalah doa. Menarik mundur ke belakang saat mereka melahirkan lagu berjudul “Bad Situation”, yang menjadi nomor andalan dari Turks & Caicos di mini album yang berjudul sama. Hal tersebut rupanya menjadi cukup relevan dengan apa yang terjadi di tubuh band ini, di mana situasi duo Nadhif dan Ega bisa dibilang sedang bad (buruk), hingga akhirnya terpaksa merubah formula awal Turks menjadi yang saat ini sedang mereka garap, Southpulse.

Diakui oleh mereka jika faktor kelulusan studi mereka yang memaksa mereka untuk kembali ke kampung halaman dan berpisah domisili, mulai masuk ke fase pekerja kantoran, mundurnya sang gitaris (Alvin Alif), hingga situasi pandemi yang tak kunjung muncul ujungnya, menjadi beberapa faktor yang akhirnya membentuk Southpulse. Namun tidak lantas menanggalkan api kreasi yang sebelumnya hampir padam, duo ini kembali menyalakannya lewat sebuah single berjudul “Bigger Fish”.

Lagu ini menjadi penanda format terbaru mereka, di mana lagu yang bercerita tentang bagaimana menghadapi fase hidup yang baru ini sejalan pula dengan dinamika di kota berbeda tempat kita mencari uang dan mengejar mimpi-mimpi di tempat dan fase kehidupan yang baru. “Di situ lo butuh support system kan. Tapi, lo nggak mendapatkan itu. Dan lo tetap harus menjalani kehidupan itu dengan semua halangan. Lo mau cabut tapi nggak bisa, kayak itu di reff-nya gue tulis, “I’m trying to get out, but I can’t”,” tutur Nadhif.

Menariknya, lagu “Bigger Fish” ini sudah diciptakan jauh sebelum pandemi datang, yakni ketika Nadhif selesai dengan studinya di akhir bulan 2019 lalu, hingga akhirnya matang digarap di bulan Maret 2021. “Jadi, awalnya Bigger Fish itu sebelumnya gue dapat dari beatnya dulu, terus ke synthnya, itu nganggur tuh berbulan-bulan. Dan kebetulan, itu gue baru pindah ke Jakarta dari Bandung (November 2019). Dari proses mixing, Southpulse turut dibantu oleh Ardy Pangihutan (Horse Planet Police Department, Steppenkitten) dalam penggarapannya. Sementara untuk proses mastering, dibantu oleh Marc Felish di US”, ujar Nadhif. Di bawah payung label rekaman asal Bogor, Otherling Records, “Bigger Fish”, single debut dari Southpulse akan hadir di berbagai layanan streaming musik digital di tanggal 4 Juni 2021 lalu. Simak melalui tautan di bawah ini.

BACA JUGA - Atavisti Ekspresikan Rasa Putus Asa Lewat Single “Nyana”

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner