Video Klip Teranyar Milik Captivate, Sebuah Pembuktian Orang-Orang Terpinggirkan

Video Klip Teranyar Milik Captivate, Sebuah Pembuktian Orang-Orang Terpinggirkan

Foto didapatkan dari @captivate_id

Sempat hanya menyisakan Ray pada vokal, ditinggal seluruh personilnya bukan berarti menjadi jalan akhir bagi Captivate, band asal Bandung untuk terus bertahan dan mencipta karya. Di awal tahun 2018, Ray kembali dipertemukan dengan personil baru. Meski tergolong singkat, hubungan emosional antar personil lugas terjalin seiring berjalannya waktu karena para personil baru sudah kenal lama dengan Ray sendiri.

Hal ini dibuktikan dengan perilisan video klip single "Bukti" pada 20 Mei 2019 lalu melalui akun Yeah Musik di kanal YouTube, label mandiri yang menaungi Captivate sejak merilis mini album Breath di tahun 2018 silam.

Video klip "Bukti" sendiri merupakan single kedua setelah single "Pasti Bisa dan Kita Selamanya" resmi disebar terlebih dahulu. Lagu "Bukti" sendiri menceritakan sebuah keresahan yang banyak dialami oleh setiap orang, bagaimana seorang individu dipandang sebelah mata, terpinggirkan, diremehkan, diacuhkan – tidak dianggap karena kekurangan yang ia miliki. Berada di posisi terbawah menjadi acuan seorang Ray menulis lirik yang ia harapkan mampu memberikan secercah motivasi, pemecut positif bagi orang-orang yang merasa dalam hidupnya dihiraukan, dianggap tidak mampu untuk melakukan hal-hal tertentu.

Lirik lagu "Bukti" berisikan ajakan untuk tetap berjuang dan terus berusaha. Cobaan dan diskriminasi dijadikan sebuah motivasi diri untuk terus melakukan apa yang baik untuk diri sendiri, dan sekitar kita. Mengerjakan hal-hal positif bagi diri sendiri, dan mengacuhkan segala cibiran negative dari lingkungan sekitar, sebagai bentuk dari sebuah pembuktian.

Pada penggarapan video klip "Bukti", Captivate tidak sendirian. Mereka mengajak serta seorang rekan bernama Fauzan yang notabene orang lama dan sudah cukup lama memakan asam garam di dunia sinematografi pun juga menggarap beberapa video klip milik Rocket Rockers dan Revenge The Fate. Demi memaksimalkan "Bukti", materi musik semakin bernuansa dengan sumbang suara (rap dan scream) di beberapa bagian lagu oleh Yas Budaya dari band emo asal kota Bandung, Alone At Last.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner