Ubah Kejanggalan Jadi Daya Tarik, Glosalia Rilis Single

Ubah Kejanggalan Jadi Daya Tarik, Glosalia Rilis Single "Parah"

Foto didapatkan dari siaran pers. Kredit tidak disertakan.

Trio industrial rock asal Bandung, Glosalia merilis single berjudul "Parah". Lewat lagu ini, mereka menawarkan sebuah paduan musikal yang cukup janggal jika dibandingkan karya-karya lain, dari mulai absennya unsur intro hingga substitusi bass pada synthesizer.

Pasca merilis "Kita Akan Selalu Bersama" dan meng-cover "Enjoy The Silence" milik Depeche Mode tahun lalu, trio Glosalia kembali di awal tahun 2021 dengan sebuah rilisan. Memperkokoh pijakan di atas genre industrial rock, Glosalia merilis single berjudul "Parah". Lagu ini dirilis secara digital lewat berbagai platform musik di bawah bendera TeargasLab Records.

Satu hal yang paling jelas terdengar dan bisa jadi pembeda dibanding karya-karya lain kala mendengar lagu ini adalah ketidakhadiran unsur intro. Saat memutar "Parah", semua instrumen langsung masuk bersamaan tanpa basa-basi. Tidak disertakannya intro dilakukan secara sengaja oleh grup dari kawasan Cicadas, Bandung ini. Kejenuhan dengan pola kebiasaan umum dan ingin mencoba sesuatu yang baru jadi alasannya, dan nyatanya memberi kepuasan tersendiri bagi Glosalia.

Juga, yang unik lainnya di lagu ini adalah mereka kembali meneruskan apa yang dilakukan sejak merilis single "Hail Gundala" yang didapuk sebagai salah satu original soundtrack film Gundala. Yang dimaksud adalah Glosalia tidak memakai instrumen bass, namun menggantinya dengan synthesizer.

Dalam siaran pers, diceritakan proses produksi single "Parah" dikerjakan dengan merespon beberapa adegan di film Se7en karya Andrew Kevin Walker dan David Fincher. Bahan dasarnya sudah dikerjakan sejak lama, dengan menggunakan gitar akustik dan terinspirasi dari "Even Flow" milik Pearl Jam. Setelah melalui proses lanjutan, lahir lah lagu yang kental dengan aroma rock era 80-90an, seperti synth rock a la Gary Numan, industrial rock a la Nine Inch Nails dan experimental rock a la Puscifer.

BACA JUGA - Getir dan ‘Dingin’ : Interpretasi Menarik HELMPROYEK Akan “Insulin”

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner