Turbokidz Rangkum Perjalanan Personal Lewat Album Terbarunya

Turbokidz Rangkum Perjalanan Personal Lewat Album Terbarunya

Sumber Foto : Diambil dari rilisan pers Turbokidz

Album 'Oranye' dari Turbokidz merangkum perjalanan seorang Ican Pane selama masa pandemi, mulai dari fase sendu hingga akhirnya menjadi acuh

Membuat sebuah side project dalam dunia musik memang sudah sering dilakukan oleh banyak musisi. Biasanya hal ini diciptakan agar musisi yang menciptakan side project tersebut dapat tampil dalam warna berbeda, dan nampaknya hal tersebut juga diamini oleh Turbokidz.

Turbokidz adalah moniker dari Ican Pane, gitaris band Pijar, yang sempat malang melintang dari kota Medan hingga Jakarta di sekitar tahun 2016-an. Bersama Pijar, Ican Pane telah merilis sebuah album penuh berjudul Exposure dan empat mini album dengan titel Selatan, Pijar, Antologi Rasa, dan Perpetual. Di Ibu Kota, Ican memulai karir solonya sebagai Turbokidz sejak Oktober 2020. Album mini perdana berjudul Http 404 pun dilepas dengan sambutan hangat, utamanya untuk single “Petrikor”.

Tetap dengan musik bersuasana intim khas lo-fi bedroom indie pop, dua single berjudul “Romantika” dan “Waktu Yang Hilang” dirilis di awal tahun 2022 ini sebagai pembuka untuk album penuh bertajuk Oranye. Album ini merangkum perjalanan seorang Ican Pane selama masa pandemi, mulai dari fase sendu hingga akhirnya menjadi acuh. Tidak ketinggalan kisah pasang surut percintaan, intrik kehidupan sosial, sampai soal pertemanan. Semua ditumpahkan dalam isolasi di kamar kontrakannya, bahkan hingga proses produksi rekaman. Menghasilkan bunyi yang mencerminkan keresahan personal tapi terasa akrab buat banyak orang.

Proses kreatif Oranye dilakukan sejak Agustus 2021 secara mandiri oleh Ican Pane. Mulai dari penulisan syair, komposisi musik, hingga produksi rekamannya, bahkan tahapan mixing, dilakukan di kamar tidur. Hanya proses mastering yang dilakukan di luar, oleh rekan sejawatnya, Johannes Abi, dan juga perilisan yang dilakukan oleh Demajors.

Oranye juga menampilkan beberapa kolaborasi dengan artis lain, seperti Sekaranggi, Eff Hakim yang berasal dari Malaysia, dan Fadhilah Hasyyati, biduanita grup Coltrains. Ican merasa suara mereka cocok dengan lagu-lagu yang dinyanyikan seperti “Waktu Yang Hilang”, “Romantika”, dan “Dalam Diam”.

Album ini terinspirasi oleh aksi-aksi musik seperti Indigo La End, Chrisye, Dewa 19, Daft Punk, dan Two Door Cinema Club, yang mengisi hari-hari isolasi saya. Hasilnya didominasi lagu-lagu dengan tempo yang relatif pelan menuju medium, dengan balutan synthesizer dan dikendarai oleh riff-riff gitar, terasa kasar dan lembut secara bersamaan,” ujar Ican menjelaskan bunyi albumnya.

Fokus single pada perilisan Oranye adalah trek berjudul “Ang$a”, yang video musiknya juga akan dirilis berbarengan dengan album.

’Ang$a’ berkisah tentang seseorang yang bermulut besar, yang selalu menganggap dirinya benar, dan hanya memikirkan uang, Tetapi kisah yang cenderung negatif itu malah memiliki video yang dikemas dengan keceriaan dan tone warna yang cerah, terasa segar,” jelas Ican.

Album Oranye dari Turbokidz sudah bisa didengarkan di seluruh platform musik digital sejak 18 November 2022 lalu.

BACA JUGA - Pink Pitch Suguhkan Kelembutan dan Kenyamanan Lewat “Fresh Sashimi”

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner