"True To Myself", Tentang Kebenaran yang Memang Harus Selalu Disuarakan

“If life is short | so let be me true to my conscience | to the dignity of own heart | reach point in life | be true to myself, alright!”

Kutipan di atas merupakan sepenggal lirik dari lagu milik band asal Malang yaitu No Man’s Land. Berjudul “True To Myself”, lagu ini merupakan lagu terbaru dari sang veteran punk rock dan dirilis juga dalam format video klip. Dirilisnya singel ini merupakan langkah awal dari rencana No Man’s Land yang akan segera merampungkan album studio yang ke tujuh, yang nantinya akan bertajuk sama dengan singel terbaru mereka.

Dikutip dari siaran pers, video “True To Myself” dibuat oleh Gaharu Jabal di Antz Music Studio, Malang. Dalam membuat konsep video, Gaharu Jabal membedah sedikit liriknya untuk kemudian ditumpahkan dalam video dengan makna yang berbanding lurus. Misalnya penggalan lirik di atas, menurut Gaharu Jabal lirik di atas menggambarkan tentang kejujuran, yang lalu ditampilkan dalam visual dalam rupa latar belakang berwarna putih. Biasanya, warna inilah yang dipakai untuk menggambarkan kejujuran, kejernihan, dan kemurnian.

Melalui video ini, ada makna lain pula yang disampaikan. Ketika besi berkarat terpampang di layar, ada arti yang tersisip di dalamnya. “Ini tentang apapun yang terlihat makin usang, berkarat, dan mulai pudar. Tapi memang semestinya ada nilai-nilai prinsip yang tetap tersisa dan kudu dijaga. Seperti misalnya integritas, kejujuran, ketulusan, kebenaran, otentik, etika, kehormatan, dan banyak lagi,” jelas sang frontman, Didit Samodra.

Album True To Myself rencananya akan dirilis di Bulan Agustus mendatang oleh label rekaman asal Belanda, yaitu Aggrobeat Records. Selanjutnya, mereka bekerjasama dengan Rusty Knife (Perancis) dan Has Been Mental (Perancis) untuk mendistribusikan album ini. True To Myself akan dirilis dalam format piringan hitam, CD, dan khusus di Indonesia, No Man’s Land akan merilis dalam format kaset.

Foto: Gaharu Jabal