Trou Reinkarnasi Dari Anatomy For Fabulous Emergency Noise

Trou Reinkarnasi Dari Anatomy For Fabulous Emergency Noise

Ketika perjalanan dalam hidup terlingkupi dengan lahir dan mati, hitam dan putih, baik dan buruk, pertemuan dan ada perpisahan.Terdengar sangat klise memang, namun itulah warna dari kehidupan.Bukan sekedar kabar burung, tetapi berdasarkan fakta dan kisah nyata perjalanan musik para musisi Indie Indonesia.

Senada dengan kata pengantar sebelumnya, begitu juga dengan Hariz, Elmo, Bre, dan Ifsan yang sebelumnya tergabung bersama Babam dan Ebong dalam AFFEN atau Anantomy For Fabulous Emergency Noise, harus mengucapkan selamat tinggal kepada nama band yang tiga tahun lamanya mereka agungkan.

Walaupun dua personil AFFEN, yakni Babam dan Ebong akan angkat kaki dari band yang sudah mereka besarkan, panggung di Surabaya tanggal 27 April dan 16 Mei  akan menjadi panggung terakhir kalinya atau farewell concert mereka untuk bersama.

Nama AFFEN mungkin masuk ke dalam daftar nama band-band indie yang harus “mati” di umur yang lagi”lucu-lucunya” menghasilkan kreatifitas. Tetapi yang namanya hidup, harus maju terus pantang mundur, pantang pulang sebelum tumbang. Hal ini berlaku bagi empat personel AFFEN yang tersisa, dimana mereka akan meluncurkan band baru, dan dengar-dengar namanya adalah Trou, yang terdiri dari Hariz (Vokal&Gitar), Elmo (Gitar), Ifsan (Bas), dan Bre (Drum).

Meski belum secara resmi diluncurkan. Format baru telah mereka jajal dalam ajang sebuah event malam keakraban Universitas Swasta di kota Bandung (11/4/2014). Mereka hadir dengan membawakan lagu-lagu dari AFFEN dengan komposisi musikalitas  dan aksi panggung yang lebih minimalis.

Rencananya, peluncuran single TROU juga dijadikan acara peresmian band baru mereka. Ketiadaan sosok Babam dan Ebong jelas akan menghadirkan sesuatu yang berbeda, begitu juga dengan karakter musik dari Trou. Walau jalur post-rock yang selama ini mereka usung tetap menjadi acuaan genre pada band yang bereinkarnasi menjadi kuartet ini. Kesan yang lebih lembut dan dewasa mungkin akan menjadi pilihan mereka berbanding saat masih bernama AFFEN yang terkesan bising, berisik, dan full distorsi.

Album perdana TROU sedang dalam tahap proses “setengah” matang, tidak terburu-buru agar menghasilkan sesuatu yang layak di penikmat music indie.Apapun bentuk format band-nya, aliran bermusiknya, dan  apapunlah itu namanya, intinya hanya satu, tetap berkarya.”FL”

Foto Istimewa 

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner