Tradeto ; Tentang Moniker, Musik, dan Isu Alam

Tradeto ; Tentang Moniker, Musik, dan Isu Alam

Sumber foto : Diambil dari rilisan pers Tradeto

“Isu alam itu selalu di pandang sebelah mata oleh masyarakat, dan kesadaran manusia akan isu alam sangatlah minim, seakan tak ada sama sekali”, cerita Dias mengenai lagu “Semu”.

Dias Widjajanto. Satu dari sekian vokalis sebuah band yang mengamini jika membuat proyek solo menjadi sebuah aktualisasi diri bagi seorang musisi. Sejenak melepaskan diri dari bandnya, Glaskaca, Dias kemudian muncul ke permukaan dengan moniker Tradeto, lewat single yang belum lama ini dia rilis berjudul “Semu”. Berbeda dengan pola kreatif di bandnya, Tradeto banyak mengetengahkan lebih banyak tentang hal-hal yang sifatnya pribadi, atau eksplorasi referensi pribadi yang tidak bisa ditumpahkan begitu saja di medium band.

Lebih jauh berkisah tentang lagunya, dilansir dari rilisan pers yang DCDC terima, lagu “Semu” menggaris bawahi isu yang selama ini Dias dalami dan ia sukai, yakni alam dan lingkungan. Dibalut dengan musik bernuansa alternatif berbasis elektronik yang terdengar kental influens dari Thom Yorke dan Bon Iver, dengan ketukan ketukan drum ganjil dan layer-layer piano serta synthesizer, Tradeto mengajak kita untuk sadar tidak terlambat merespon apa yang terjadi dengan alam lingkungan hidup kita.

Tentang hal ini Dias menuturkan jika sebagai manusia biasa kita hanya bisa bantu sebisanya, namun untuk mereka yang punya kesempatan untuk dapat membantu lebih pun tidak mau mengeluarkan sedikit pun untuk membantu. “Disangkutkan dengan sifat manusia itu sendiri, selalu terlambat dalam menyadari sesuatu, dan akan selalu telat akan sesuatu, hingga hal tersebut kemudian tergambar lewat satu potongan lirik lagu “Semu” yang berbunyi "duniawi kau sampai mati”. Isu alam itu selalu di pandang sebelah mata oleh masyarakat, dan kesadaran manusia akan isu alam sangatlah minim, seakan tak ada sama sekali”, cerita Dias

Secara proses kreatif, lirik dan musik di lagu “Semu” ditulis, dimainkan, direkam, dan diproduseri sendiri oleh Dias Widjajanto, terkecuali part gitar yang menampilkan Rayhan Noor, kompatriotnya di Glaskaca yang kini juga aktif merilis proyek solo. Selain itu, lagu “Semu” juga menyuguhkan hal menarik lainnya, seperti potongan voice note dari beberapa tokoh seperti Baskara Putra, Dimas Muhammad, Akbarry Noor, Cindy Lauw, Danang Joedodarmo, Bilal Indrajaya, Bayu Adisapoetra, dan Sahid Permana. Untuk urusan mixing dan mastering lagu “Semu” dikerjakan oleh Wisnu Ikhsantama di Soundpole Studio. Seperti apa lagunya? simak melalui tautan di bawah ini.

BACA JUGA - Sebagai 'Peluru' Album Keduanya, Penembak Jitu Hadirkan Single "Meretas Entitas"

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner