THE SASTRO tanpa Wardoyo

THE SASTRO tanpa Wardoyo

Bagi kalian yang mengalami kembali euphoria kebangkitan komunitas musik indiepop/alternative pada masa putih abu-abu tepatnya Tahun 2005-2006, pasti sudah tidak asing sama satu band dari Ibu kota ini. Namanya The Sastro, tanpa Wardoyo ya.. Band yang besar dari sebuah komunitas kampus Institut Kesenian Jakarta ini membawa kembali kenangan akan era musik Inggris Tahun 1980an akhir dan 1990an awal.

sastroThe Sastro sempat pulang pergi Jakarta-Bandung mengisi pensi sekolah-sekolah sampai era-era dimana acara tribute menjamur dimana acara tersebut diadakan untuk mengenang  band idola yang besar di Tahun 1990an, seperti Morrissey atau The Smith era 80an dan lain-lain. Band ini kemudian hilang di tengah gemerlap kota Jakarta yang sesak. Moment vakum  mengelayuti band ini perlahan-perlahan. Tidak adanya album baru, lagu, maupun kabar dimana keberadaan personil The Sastro.

Beraliran campur sari ala Inggris, dimana musicprogresif dibalut  elektronik New Wave bercampur distorsi dan noise dari efek gitar dengan sentuhan akhir jangle pop ekletik yang renyah. Tembang-tembang seperti Lari 100, Kaktus, Sinyal dan Plazamaya. The Sastro yang jenius nan ekletik diisi oleh Agung (vokalis-gitaris) yang mengidolakan Morrissey, lalu ada Ritchie (gitaris), Ari Buy (Basis), dan dentuman drum oleh Rege.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner