“The Needles”, Seruan Tentang Bahaya Narkoba Dari Noose Bound

“The Needles”, Seruan Tentang Bahaya Narkoba Dari Noose Bound

Sumber foto : Diambil dari rilisan pers Noose Bound

Noose Bound berusaha menceritakan bagaimana penggunaan obat-obatan terlarang yang sering kali berawal dari coba-coba dapat berlanjut pada tahap kecanduan, hingga berujung pada kesengsaraan.

April 2018 lalu menjadi satu hal yang monumental bagi kolektif bernama Noose Bound, yang mana pada saat itu mereka merilis debut single berjudul “Paint Me Red”. Tahun 2019 ini, unit Metallic Hardcore/Heavy Metalcore asal Malang tersebut kembali merilis single terbaru mereka dengan judul “The Needle”, yang secara isiannya mengangkat tema mengenai kecanduan dan ketergantungan akan obat-obatan terlarang, dengan balutan musik yang kelam dan berat ala Code Orange, Knocked Loose, serta beberapa lagu dengan nuansa yang sama seperti single pendahulunya. Selain itu, perilisan single “The Needle” pun menjadi bewara lainnya dari Noose Bound, yang mana kini mereka tampil dengan formasi berempat.  

Lebih jauh tentang lagunya, dikutip dari rilisan pers yang DCDC terima, mereka menuturkan jika pada single kali ini Noose Bound berusaha menceritakan bagaimana penggunaan obat-obatan terlarang yang sering kali berawal dari coba-coba dapat berlanjut pada tahap kecanduan, hingga berujung pada kesengsaraan.

Banyaknya seniman dan musisi yang terjerumus ke dalam jurang penggunaan obat-obatan terlarang, yang tidak jarang pula harus berakhir dengan kehilangan nyawa mereka akibat overdose (Heath Ledger, Prince, Mac Miller, dll), ditambah juga dengan semakin maraknya musisi yang meng-glamor-kan penggunaan zat-zat tersebut melalui lagu dan gaya hidup yang mereka ciptakan. Menurut mereka, fenomena-fenomena itulah yang akhirnya menjadi inspirasi dibalik penulisan lirik lagu ini.

Ditambahkan pula oleh mereka jika judul lagu “The Needle” yang berarti 'jarum' merujuk pada alat medis suntik yang sering kali disalahgunakan oleh para pengguna narkoba untuk menginjeksikan zat terlarang tersebut kedalam tubuhnya, yang oleh banyak sumber disebut-sebut sebagai metode paling cepat dan efektif untuk merasakan 'high', karena langsung disalurkan ke dalam aliran darah, lebih cepat sampai ke otak  dan lebih lama berada di tubuh.

Namun meski paling efektif, namun penggunaan jarum suntik sebagai alat konsumsi narkoba juga metode yang paling berbahaya karena resiko ketidaksterilan jarum suntik, hingga penggunaan jarum suntik secara bergantian menjadi salah satu penyebab penularan penyakit paling berbahaya yang hingga kini belum ada obatnya: HIV AIDS.

Selain penjabaran diatas, pemilihan judul “The Needle” sendiri menurut mereka dikarenakan terdapat kata 'need' di dalam kata 'needle', yang berarti 'kebutuhan', hingga kata itu dirasa mewakili hal yang sering dirasakan oleh para pengguna terhadap narkoba ketika mencapai tahap kecanduan.

Penulisan lirik yang kembali menggunakan sudut pandang orang pertama banyak menggambarkan kesakitan yang dialami seorang pengguna ketika berada dalam keadaan sakaw, atau yang dalam bahasa medis disebut Withdrawal Symptoms, dimana sang pengguna yang terlanjur ’mencicipi' dan terjerumus ke dalam kenikmatan semu narkoba, harus membayar mahal ketika tubuhnya diambil alih dan dikendalikan oleh zat tersebut. Halusinasi, paranoid, depresi, penyesalan, hingga perasaan ingin mengakhiri hidup sendiri memenuhi bait demi bait dari lirik lagu ini. Penasaran seperti apa lagu berjudul “The Needle” ini? Simak melalui tautan di bawah ini.

BACA JUGA - Streetwalker Berikan Umpatan Untuk Para Oknum yang Hobi Makan Uang Negara

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner