"The Metal Journey-Tanah Karo, North Sumatra" The Beginning.

Tja..coklat friends ( sapaan dalam bahasa swedia  untuk hai..coklat friends). Bukan tanpa alasan saya mencoba sapaan ini karna kali ini tim djarumcoklat.com bersama Man jasad dan John Resborn dari themetalrebel.com melakukan perjalanan menuju Sumatera Utara, untuk mencoba lebih mengenal pergerakan musik bawah tanah di di kota Medan.     

Keberangkatan kami tidak berjalan sempurna pada awalnya. John sempat merasa sangat gelisah karena Man dan saya tidak kunjung datang di menit – menit terakhir keberangkatan pesawat. Pesawat di jadwalkan terbang pukul 09.05 pagi dan saya tiba di sekitar pukul 08.40. Beruntung saya masih sempat untuk check in. Hal ini berbanding terbalik dengan apa yang di alami Man Jasad. Salah satu pemeran utama di perjalanan ini terlambat datang ke bandara. Man hanya sempat melihat pesawat yang saya dan john gunakan terbang meninggalkan dia. Dan rencana pun berubah Man akan berangkat ke medan menggunakan pesawat lain dengan jadwal keberangkatan esok harinya..

Di perjalanan John sedikit berbagi cerita tentang misi yang akan dia lakukan selama perjalanannya ke Indonesia, dan yaa! kita memiliki visi dan misi yang sama, untuk  lebih mengenal dekat lagi pergerakan MetalHeads di Medan. Terkadang sulit bagi  saya untuk mengerti apa yang dia katakana John, namun dia selalu berusaha untuk membuat saya mengerti. its really-really fun moment with him.

Singkat cerita kami sampai di Medan sekitar pukul 11.20 , namun kami masih harus meneruskan perjalanan cukup panjang menuju kota Medan menggunakan kereta api yang kami (saya-red) pikir setiap kota di Indonesia harus memiliki alat transportasi massal seperti ini. Sangat nyaman, sepintas saya merasa tidak seperti di Indonesia.

Sesampainya di Medan, rekan kami sempat mampir untuk sekedar merokok sambil menunggu kedatangan Hengky ( Pegawai Djarum  dan juga salah satu tokoh penggerak komunitas Metal di Medan ) di lobi Central Park Mall.

Betul saja, Hengky tiba tidak lama setelah John masuk kedalam mall untuk membeli beberapa kebutuhannya. Kami memutuskan untuk isi perut terlebih dahulu sebelum menuju hotel. Sekitar lebih dari sepuluh menu makanan yang disajikan tepat di hadapan kami. John terlihat sangat bahagia. For a Foreign  Man, who came a long way from Sweden, He’s ate a lot of  Indonesia food dudes.seriously,The spicy one.

Sesampainya di hotel kami dapat kabar bahwa Man Jasad akan pergi ke Jakarta mengejar pesawat yang akan membawa dia menuju Medan. Kami sedikit lega mendengar kabar itu. Entah kenapa, kami sama sekali  tidak merasa lelah, terutama John yang sedari awal kami berangkat sampai kami tiba dan selalu terlihat excited..

John mengajak untuk berkeliling kota namun saya pikir kami akan sangat kebingungan jika keluar tanpa seseorang yang lebih mengenal kota Medan. Dan keberuntungan-pun kembali datang. Parto (drummer Outright) memberi kabar pada saya bahwa kawan – kawan Finger Print (band Hardcore dari Medan) akan senang jika kami bisa bisa hangout bersama mereka. Then yeahh we’re lucky bastards. Antusias mereka memberikan semangat bagi saya dan John untuk mendapatkan informasi tentang perkembangan metal scene di Medan.

Tempat pertama yang kami kunjungi adalah toko musik. Toko musik ini tidak hanya menjual alat music saja, tapi di etalasemereka menjual alat – alat olah raga. Menariknya Raja Sport and Music ini sering memberikan support kepada band – band Metal di medan. Para personil band bisa mendapatkan diskon khusus dari pemilik toko.

Next destination!”Vika Time” (coffee time dalam bahasa swedia). Di perjalanan David ( gitaris FingerPrint ) memberikan informasi bahwa akan ada gigs di salah satu kampus swasta di Medan. Akan ada beberapa band metal yang akan tampil. Nampaknya malam ini akan jadi malam yang panjang dan seru, tapi sayangnya keseruan saya dan John tidak ditemani oleh Man Jasad. Kabar baiknya tetapi, menurut informasi dari kolega kami, bahwa Man sudah berada di Jakarta untuk berangkat menuju Medan, semoga Man lekas dating dan tidak melewatkan momen seru-seruan bareng John dan komunitas bawah tanah di Medan.

Sebelum menuju ke tempat ngopi,John meminta untuk kembali ke hotel untuk sekedar membawa peralatan dokumentasinya. Jalanan sedikit macet tapi kami sama sekali tidak merasa bosan karena kawan – kawan dari FingerPrint banyak menceritakan hal seru, belum lagi candaan John yang sangat bisa di mengerti oleh kami. Sesampainya di café Coffee Cangkir, Porlep (vocalist dari Orator xHxCx) menyambut kedatangan kami. Kami mulai melihat – lihat menu. John menanyakan beberapa menu kepada David. Dan Kopi hitam tanpa gula, pilihan yang selalu John pesan dimanapun “vika time”datang. Sapu persatu para metalheads Medan mulai berdatangan dan saya tidak menyangka kalau malam itu di meja kami sangat ramai oleh Metalheads Medan. Tak terasa hampir dua jam kami berada di Café Coffee Cangkir. It’s time for gigs..let’s Get Going!!!

Sekitar pukul 19.00 kami sampai di venue. Di atas panggung terlihat satu band yang sedang bersiap – siap untuk perform. John terlihat mulai sibuk dengan peralatan dokumentasi yang dia bawa dan saya pun sibuk mencari moment ‘cantik’ untuk diabadikan. Beberapa orang terlihat heran atas kedatangan kami mungkin karena John satu – satunya bule(orang asing-red) di tempat itu. Tidak lama beberapa orang mulai berani berbincang dengan John. John memang orang yang sangat humble (ramah-red), dia selalu ingin berbincang  atau berinteraksi dengan orang di sekitarnya. Kami sempat berkumpul di backstage untuk sekedar menikmati jamuan metalheads Medan. Setelah itu kami memutuskan untuk beranjak dari venue untuk makan malam yang sudah sangat-sangat terlambat.

Kami tiba di hotel dan segera John mencari kabar keberadaan Man. Sialnya Man Jasad, mengalami hari yang sangat berat. Mungkin ceritanya akan sangat berbeda jika Man Jasad langsung yang menulisnya.

Kita tunggu saja, lanjutan perjalanan Man Jasad dan John Resborn dari themetalrebel.com, mengupas movement komunitas underground di tanah Karo..

bersambung

Words & Photos by : Arief Fahriza Rahman