The GRGTZ Tawarkan Jatuh Bangun Kehidupan di EP ‘Gig-Ant-Izme’

Sumber foto : Diambil dari rilisan pers The GRGTZ

EP ini ingin mengetengahkan pesan tentang jatuh bangunnya kehidupan, mulai dari pertikaian, perasaan putus asa, hingga rasa terima kasih dalam menemukan sesuatu.

Sebuah album bisa dibilang sebagai muara bagi seorang musisi atau sebuah band dalam merangkum karya-karyanya. Pun begitu dengan yang diamini oleh unit alternative asal Bekasi bernama The GRGTZ. Setelah sebelumnya merilis dua single berjudul "Brand New Me" dan "Dengar dan Lihatlah”, mereka bisa bernafas lega dengan merilis sebuah EP berjudul Gig-Ant-Izme. Sebuah mini album yang dilatari oleh artian pembesaran.

Band yang digawangi Dewo Iskandar, Helmi Giffari, Rangga Algavis, Muhammad Ahadin, dan Aje Dwigustya ini menuturkan jika lima lagu yang terdapat di EP tersebut melalui proses rekaman yang digarap dalam kurun waktu setahun. Selain itu, hal menarik lainnya dari EP ini adalah fakta jika lagu-lagu yang ada di album ini ditulis berdasarkan cerita-cerita sang vokalis, Dewo kala masih di bangku sekolah SMA, dan awal masuk kuliah. "Selain lagu “Brand New Me”, isi EP ini adalah lagu-lagu yang gue tulis sewaktu masih SMA dan awal-awal kuliah. Makanya penulisan liriknya sangat sederhana. Gak ber-ekspektasi menjadi luar biasa juga karena gue rasa menjadi luar biasa malah cenderung terasa biasa akhir-akhir ini”, ujar Dewo.

Hal menarik lainnya dari EP ini adalah terdapat lagu antemik yang berjudul "Oh! Superstar", yang ditulis untuk membuat kita memahami sudut pandang seorang seniman, veteran, atlet atau orang yang pernah berkarya untuk banyak orang dan tetap bangga dengan karya-karyanya walau telah menua dan tak berdaya. Kemudian ada "Mars Bunuh Diri”, yang bercerita tentang kemuakan dengan segala macam masalah sampai rasanya ingin bunuh diri, padahal tidak seingin itu, cuma sekedar kemuakan saja. Lalu ada "1:2" (dibaca: satu berbanding dua), sebuah lagu yang ditulis sebagai rasa terimakasih THE GRGTZ kepada orang-orang yang membantu THE GRGTZ dari nol.

Lebih jauh bercerita tentang albumnya, menurut rilisan pers yang DCDC terima, EP ini ingin mengetengahkan pesan tentang jatuh bangunnya kehidupan. Mulai dari pertikaian, perasaan putus asa, rasa terima kasih dalam menemukan sesuatu, rasa seperti dilahirkan kembali hingga perasaan ikhlas ketika kematian menjemput.