Texpack yang Mencoba Berani Dengan EP Courageous

Texpack yang Mencoba Berani Dengan EP Courageous

Sumber foto : Diambil dari rilisan pers Anoa Records

EP Courageous adalah momen para personil Texpack untuk bersenang-senang dengan musik yang mereka sukai, dan hasilnya masih disukai sampai saat ini.

“Texpack sekarang sudah beranjak jadi grup yang jauh lebih berwarna, matang, dan menarik. Album penuh ‘Spin Your Wheels’ merupakan karya yang tidak bisa tidak menjadi favorit—sebuah album musik gitar cemerlang yang datang dari kancah independen selama 10 tahun terakhir. Jika kalian merasa bahwa album itu sukses membuai kalian, coba putar kembali ‘Courageous’ untuk merasakan sensasi buaian yang sedikit berbeda; energi mentah, kenaifan, dan attitude empat anak muda Bogor yang sepertinya tidak terlalu ambil pusing terhadap banyak hal selain bersenang-senang dengan musiknya.” - Yogha Prasiddhamukti Wicaksana (Winona Tapes)

Nukilan di atas adalah isi linear notes rilis ulang mini EP Courageous milik Texpack dalam format digital. Cerita singkat dibaliknya, seperti ini…        

Embrio Texpack bermula dari dua anak muda SMA 7 di kota Bogor yang rajin menonton aksi proto-punk The Kuda manggung, terhipnotis genjrengan indie rock esensial Reid Voltus , yang dimana juga gitaris The Kuda. Dua band tersebut satu kota dengan mereka, kota Bogor. Kedua band inilah yang menggugah Dimas dan Afnan untuk bersusah payah berkunjung ke rumah Adipati yang lumayan jauh, di Ciawi, dekat Gadog untuk menyodorkan video musik The Kuda yang baru setengah rampung. Ekspektasi keduanya belok sedikit dari realita yang ada, alih-alih menyanjung dan mengiyakan, Adipati malah ingin membuat video musik mandiri – via windows maker katanya – Dimas dan Afnan sedikit kecele akan hal ini. Perasaannya mungkin mirip dengan makalah yang ditolak mentah-mentah guru mereka. “Jauh pula rumahnya hahaha,” ujar Afnan sambil tertawa.

Sebagai bagian dari tes mental, Adipati malah memberikan wejangan menyuruh keduanya membuat band proto punk. Sambil mencekoki laptop Afnan dengan mp3 grup musik proto punk kegemarannya. Pada saat itu, Dimas dan Afnan masing-masing dari mereka masih punya band punk. Dasar bebal, bukan proto punk-lah yang mereka buat justru band indie rock ala kadarnya bernama Texpack. Idam, seperti yang sudah disebutkan di alinea pertama (yang mengisi gitar The Kuda dan Reid Voltus) malah yang paling vokal menyemangati Texpack.

Semangat dan modal nekat, akhirnya mini EP dalam format kaset dirilis oleh dua label paling bergairah di  kota Bogor – Trogmanon Records dan Hujan Rekords. Texpack menjadi salah satu band menarik dari skena Bogor, yang sudah dikenal dengan band-band, label-labelnya, gigs-gigs nya, yang menjadi satu ekosistem musik arus pinggir yang hidup. Album mini itu berjudul Courageous, dirilis tahun 2016.

Di EP ‘Courageous’, mereka menunjukkan potensinya dengan sungguh effortless tapi dengan penggarapan yang cermat. Alfian dan Afnan adalah tandem yang manis bagi musik gitar jenis ini. Rasanya, saya masih suka berkaca-kaca jika mendengarkan kombinasi genjrengan dan melodi mereka yang bersahut-sahutan. Berisik nan renyah, sentimentil namun tidak terlalu dramatis; apa adanya dengan selipan-selipan iseng yang cerdas”, pungkas Yogha Prasiddhamukti Wicaksana (Winona Tapes), penulis linear notes yang terselip di mini EP Courageous saat itu.

Berkat kaset inilah Anoa Records kepincut dengan Texpack. Sebagai bahan perbandingan soal menulis lagu yang bagus ketika itu, mungkin baru Barefood atau Somnyfera di garda paling depan. Kelima lagu yang ada di EP dipenuhi oleh licks dan hooks, isian gitar yang tidak membosankan. Direkam di sebuah studio di bilangan Duren Tiga, Jakarta Selatan, disela-sela kuliah yang dijalani Dimas (bas vokal), Afnan (gitar), Alfian (lead gitar) dan Iqbal (drum). Studio itu milik Oyob, seorang engineer berbakat dan kesayangan scene Jakarta saat ini.

“Wasted” menjadi single utama dari album mini ini. Lagu berdurasi 2 menit 15 detik ini bercerita tentang usaha mereka dalam merespon pola perilaku manusia di ruang lingkup kehidupan sehari-hari yang semakin terasa aneh. “Inspirasinya datang dari pola interaksi yang semakin hari semakin tidak karuan tanpa kontrol sosial dan mengarah ke sick society, dari situ kita coba buat ngerespon keadaan tersebut dalam bentuk lagu” kata Dimas dalam isi siaran pers yang dikirim pihak Anoa Records.

Setelah merilis album penuh perdana Texpack, Spin Your Wheels, Anoa Records merilis ulang album mini Courageous di berbagai kanal musik dan bandcamp. Selang empat tahun sejak kaset itu dirilis, Courageous adalah momen para personil Texpack untuk bersenang-senang dengan musik yang mereka sukai, dan hasilnya masih disukai sampai saat ini. Indie rock ugal-ugalan dengan sentuhan pop alternatif amerika - inilah Texpack yang merilis ulang album mini Courageous EP di berbagai kanal musik dan bandcamp via Anoa Records. (Kutipan diambil dari linear notes yang ditulis Yogha Prasiddhamukti Wicaksana (Winona Tapes)

BACA JUGA - Jelang Album Terbaru, Sajama Cut Rilis Ode Untuk Pekerja

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner