“Terurai Waktu”; Sebuah Kontemplasi Freak Terhadap Pandemi Saat Ini

“Terurai Waktu”; Sebuah Kontemplasi Freak Terhadap Pandemi Saat Ini

Sumber foto : Diambil dari rilisan pers Freak

Di tengah pandemi yang terjadi, hal tersebut rupanya tidak menghalangi Freak untuk terus melahirkan karya, dan hal tersebut terbukti kala unit grunge asal kota Bandung ini merilis single berjudul “Terurai Waktu”.

Sebuah album bisa dibilang adalah muara dari beberapa single yang dirilis ke permukaan, sampai akhirnya bisa menjadi etalase dari hal-hal monumental dari si empunya karya. Pun begitu dengan yang diamini oleh sebuah band asal Bandung, Freak, kala kolektif yang mengetengahkan grunge sebagai identitas karyanya ini merilis album Square, pada tahun 2019 lalu. Belum genap satu tahun album tersebut rilis, rupanya gairah dan hasrat berkarya mereka seakan tidak tertahan, dan band yang berdiri dari awal tahun 2000an ini masih cukup punya energi untuk terus melahirkan karya baru.

Hal tersebut kemudian mereka realisasikan pada awal tahun 2020 lalu, di mana mereka sudah mulai meracik beberapa karya baru yang siap mereka ‘hidangkan’. Jadwal rilis pun telah mereka rancang, namun seperti kita ketahui bersama jika kita tiba-tiba kedatangan “tamu” tak diundang bernama corona, yang dunia pun dibuat geger olehnya. Tak tanggung-tanggung jutaan orang di dunia pun dihinggapi olehnya. Ada yang bertahan bahkan berhasil melawan ketika digerogoti olehnya, tapi tak sedikit juga yang tak kuasa melawan dan harus gugur jua karenanya.

Mengamini jika masa pandemi seperti saat ini menjadi momok yang menakutkan bagi siapapun, tak terkecuali Freak yang ikut terkena imbas, seperti pengurangan skala manggung dan bertatap muka langsung. Namun hal tersebut rupanya tidak menghalangi mereka untuk terus melahirkan karya, dan hal tersebut terbukti kala unit grunge asal kota Bandung ini melahirkan single terbarunya yang berjudul “Terurai Waktu”. Single ini sendiri merupakan bentuk respon dan empati mereka terhadap situasi ini. Lewat karya barunya ini Freak mengajak kita untuk menguatkan kembali genggaman serta pelukan agar pikiran kita disatukan kembali oleh semesta yang menganugerahkan kebaikan untuk kita, serta selalu berusaha untuk selalu berdikari di atas kerikil-kerikil yang timbul karena pandemi ini.

Tak sedikit yang harus merasakan getir dari pil pahit ini. Banyak dari kita yang harus rela kehilangan mata pencahariannya, bahkan ada juga yang hancur lebur hatinya karena harus rela kehilangan orang terkasihnya. Pandemi ini bagai mimpi buruk ini datang menyerang tanpa permisi. Merecah, membelah dan membakar lubuk hati kita semua. Namun, meski sekarang bumi dan seisinya sedang meratap, Freak masih memiliki keyakinan bahwa tak sedetik pun para penghuni langit berhenti menatap dan menjaga kita. Keyakinan tersebut kemudian mereka coba tularkan kepada para penikmat karyanya lewat lagu “Terurai Waktu” ini, yang diakui mereka sebagai respon dan empati Freak terhadap situasi ini.

Lewat lagunya Freak mengajak kita untuk berkontemplasi atas pandemi yang terjadi. Karena kita tidak pernah tahu sampai kapan gelombang akan membawa duka ini berlabuh, maka jangan pernah ragu untuk menjadi sauh, dengan memberikan bahumu bagi mereka yang hancur hatinya agar lekas sembuh, menyusun lagi puing-puing yang terburai, perlahan menata kembali mimpi yang terpecah, perlahan menciptakan kembali harapan yang sudah terbakar dan biarlah waktu yang perlahan akan mengurai ini semua menjadi sebuah kepastian.

BACA JUGA - Lewat Lagu “Sampar” Plastisin Interpretasikan Wabah Sebagai Karya Seni

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner