Tentang Segala Hangat yang Bisa Kau Temukan di Rumah, Pusakata Rilis

Tentang Segala Hangat yang Bisa Kau Temukan di Rumah, Pusakata Rilis "Doa Pagi Ini"

Foto dan artwork didapatkan dari siaran pers. Kredit tidak disertakan.

Rumah, doa dan sepatu adalah tiga unsur yang digambarkan Pusakata dalam karya terbarunya, "Doa Pagi Ini", mewakili energi positif, ketenangan hingga mimpi yang kerap kita temui di sudut-sudut kehidupan. "Diawali dari keluargamu di rumah. Bersyukurlah, berbahagialah."

Masih penuh dengan hangat di nada-nada yang ia nyanyikan dan mainkan, Pusakata kembali hadir membawakan kisah yang penuh afeksi. Pasca album perdana Dua Buku dipublikasikan, kini waktunya ia beralih ke Mesin Waktu, sebuah album yang ia rencanakan akan diluncurkan dalam rupa single satu-persatu secara digital. "Doa Pagi Ini" adalah pembuka menuju perjalanan kita mengarungi sang Mesin Waktu.

Setenteram tajuknya, "Doa Pagi Ini" adalah tentang rumah, yang secara substansi penuh dengan energi positif, tempat beristirahat, menyingkirkan keluh kesah, tempat kita pulang setelah lelah diterpa panas dan sulit di luar sana. Pun dengan runtutan doa, yang jika berwujud sudah pasti memenuhi tiap sudut rumah. Namun, kita tidak jarang malah melupakan itu, tidak bersyukur, meninggalkan segala kebaikan itu demi mengejar mimpi yang justru menjauhkan kita dari bersahajaan itu.

Rumah identik dengan awal mula kehidupan, juga kehadiran ayah, ibu, kakek, nenek, dan keluarga terkasih lainnya. Dan doa adalah produk terbaik dari mereka, berisi harapan, keinginan untuk bisa meraih ketenangan hidup. Untuk Pusakata, rasa tenang adalah pencapaian tertinggi dari perjuangan mencari bahagia, dan keluarganya adalah peneduh batin dan inspirasi utama baginya.

Satu unsur lain yang ia jadikan gambaran tentang kehangatan rumah diwakili lewat objek sepatu. Terinspirasi dari anak-anak pedalaman di timur Indonesia, sepatu adalah perlambang dari mimpi, semangat dan percaya diri. Anak-anak hebat di sana tetap senang dan semangat pergi ke sekolah, meski berjarak sangat jauh dan harus ditempuh dengan alas kaki sederhana atau tanpa alas kaki sama sekali.

Rumah, doa dan sepatu adalah tiga unsur yang Pusakata kisahkan dalam "Doa Pagi Ini". "Tiga unsur yang kuceritakan dengan rasa syukur yang mendalam, karena pernah dan masih memiliki kesempatan melewati momen dan tempat-tempat itu hingga kini," tuturnya. Karya ini jadi single pertama dari rangkaian karya terbarunya untuk album Mesin Waktu.

"Doa Pagi Ini" diciptakan Pusakata, dengan mengajak serta beberapa nama lain dalam penggarapannya. Hadir keluarganya, The Djamads di prolog lagu. Untuk instrumen bas, ia dibantu oleh Bintang Indrianto dan drum oleh Enrico Octaviano. Vokal, gitar akustik, gitar elektrik dan keyboard diisi oleh Pusakata. Lagu ini direkam di dua tempat: di kamar hotel dalam perjalanan dan di Rucs Record, Makassar. Abdul Chaliq DP dan Daniel Samarkand dipercaya untuk menjadi sound engineer. Daniel juga yang bertanggung jawab untuk proses mixing. Sementara mastering dilaksanakan oleh Sage Audio Nashville, Amerika Serikat.

"Hiduplah bahagia, junjunglah kesederhanaan dan jangan lupa untuk memeluk semua makhluk di sekitarmu. Diawali dari keluargamu di rumah. Bersyukurlah, berbahagialah."

BACA JUGA - Melagukan Kisah dari Pesisir, Pusakata Rilis "Pejamkan Matamu"

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner