Tentang Konflik dan Perang di Single “Insensitive Behavior” Milik Senna Munza

Tentang Konflik dan Perang di Single “Insensitive Behavior” Milik Senna Munza

Sumber foto : Diambil dari rilisan pers Senna Munza

Senna Munza musisi Hip Hop asal Jember, Jawa Timur memberi tanggapannya terkait konflik perang melalui single berjudul “Insensitive Behavior”

Sejak Februari lalu, konflik antara Ukraina dan Rusia memicu perhatian publik. Badan pengungsi PBB menyatakan 1 juta orang kini telah meninggalkan Ukraina sejak invasi Rusia beberapa waktu lalu. Mengutip Statista, jumlah korban jiwa perang Ukraina per 30 Mei 2022 mencapai 4.113 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 264 adalah anak-anak. Selain memakan korban jiwa, perang itu juga berdampak ke aspek ekonomi.

Menilik sejarahnya, konflik dua negara Eropa Timur ini sudah terjadi sejak 1991.Pemicunya, semenjak Soviet runtuh dan negara-negara yang tergabung di sana memisahkan diri. Dikutip dari Reuters, Ukraina merupakan salah satu negara yang kemudian segera mendeklarasikan kedaulatannya dari Moskow, ibu kota Rusia. Meletusnya perang Ukraina dan Rusia - dengan cepat dunia memberi perhatiannya kepada Ukraina dan memberi sanksi kepada Vladimir Putin, bahkan Joe Biden memanggilnya sebagai penjahat perang.

Apapun alasannya, sangat tidak dibenarkan untuk memilih perang sebagai solusi terbaik untuk sebuah misi, karena kerugiaan nyawa tidak ada bandingannya dengan nilai materi apapun yang ada di dunia ini.

Tapi kenapa seakan-akan perang di Eropa begitu penting bagi dunia untuk disimak? kita bisa lihat berbagai platform sosial media menggalakkan aksi damai untuk Ukraina. Berbanding terbalik dengan konflik yang terjadi di Timur Tengah, khususnya di Palestina yang memang sudah tersurat di kitab-kitab suci.

Mengapa konflik Israel dan Palestina sulit didamaikan?

Konflik yang terjadi antara Israel dan Palestina dimulai sejak akhir abad ke -19. Pada 2 November 1917 Inggris mencanangkan Deklarasi Balfour, yang dipandang pihak Yahudi dan Arab sebagai janji untuk mendirikan ”tanah air” bagi kaum Yahudi di Palestina. Konflik sengit mulai terjadi karena masalah wilayah teritori. Pada 14 Mei 1948, para pemimpin Zionis mendeklarasikan berdirinya negara Israel. Selain faktor klaim agama dan alasan sejarah di mana bangsa Yahudi menganggap kalau wilayah Palestina merupakan tanah yang telah dijanjikan oleh Tuhan mereka. Selain itu, minimnya dukungan dari liga Arab juga membuat konflik Palestina dan Israel tak menemui titik temu, ditambah banyaknya hukum internasional yang dilanggar kian memperkeruh pertikaian di tanah tiga agama samawi tersebut.

Senna Munza musisi Hip Hop asal Jember, Jawa Timur memberi tanggapannya terkait konflik di atas melalui single berjudul “Insensitive Behavior” yang telah mengudara sejak 16 April lalu.

Dengan mengambil sampel lagu dari “Anie Carera - Cintaku takkan berubah”, rapper sekaligus music producer ini membawa nuansa kelam dan mencoba memasukkan karakternya kedalam subgenre Conscious Hip Hop; subgenre hip-hop yang berfokus pada penciptaan kesadaran dan penyampaian pengetahuan. Rapper yang secara sadar mencela kekerasan, diskriminasi, dan penyakit masyarakat lainnya.

Tujuan diciptakannya lagu ini untuk membuka lagi pikiran pendengar bahwa perang yang sedang terjadi ada dalang dan skenario. Ada pihak yang sengaja menyulut perang dan menggunakannya sebagai alat keuntungan pribadi. Simak lagunya melalui tautan di bawah ini.

BACA JUGA - Akara, “Mentari”, dan Interaksi Puitis Antara Manusia Dengan Alam

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner