Tentang Babi Menjadi Kucing dan Manusia Hidup Setengah Hati, Simak

Tentang Babi Menjadi Kucing dan Manusia Hidup Setengah Hati, Simak "Butaneko" dari Muchos Libre

Artwork didapatkan dari siaran pers.

Absurditas Muchos Libre dilanjutkan lewat karya terbarunya, "Butaneko". Lagu ini menggunakan Bahasa Jepang dengan pemaknaan yang cukup unik: dari mulai babi yang menolak menjadi daging olahan hingga metafora manusia yang menjalani hidup setengah hati.

Kelompok musik garage rock asal Bandung, Muchos Libre kembali siarkan kabar terbaru soal karya yang mereka rilis. Kali ini, mereka merilis lagu berjudul "Butaneko". Diambil dari Bahasa Jepang, "Butaneko" adalah gabungan dari dua kata: Buta (豚) yang berarti babi, dan Neko (猫) yang berarti kucing. Lagu ini bercerita tentang seekor babi ternak; biasanya mengakhiri hidup menjadi daging olahan tetapi di lagu ini ia memilih untuk menjadi kucing agar tidak menjadi daging olahan.

"Butaneko" juga adalah istilah yang kerap dilontarkan Bagongtempur (vokal) dan teman-temannya saat di Jepang. Kata tersebut menggambarkan sifat pemalas. Selain itu, diambil dari kata "butanuki" (daging babi), lagu ini juga dianggap pas untuk dijadikan metafora bagi orang-orang yang menjalani hidup setengah hati.

"'Butaneko' adalah metafora kehidupan manusia di banyak kalangan. Begitu banyak orang didikte untuk menjadi dokter, profesor, pengusaha sukses ataupun staff pemerintahan atas keinginan orang tuanya atau oleh lingkungan sekitarnya. Sehingga banyak orang tidak diberikan kesempatan untuk memilih menjadi sesuatu yang sejalan dengan hatinya," tutur Bagongtempur, dikutip dari siaran pers.

Lagu tersebut digarap empat tahun yang lalu, saat Bagongtempur sedang kursus kilat Bahasa Jepang dalam rangka menuju kepergiannya ke Negeri Sakura. Dibuat sekilat dan sesederhana mungkin agar Korongmentah (vokal) dan para pendengar bisa menghapal dan menyanyikannya dengan mudah. Kala pembuatan lagu ini, Bagongtempur juga sedang menggandrungi band asal Jepang, The 5678's dan juga sedang menyukai Boys Are Toys, band garage rock asal Bandung yang juga memiliki lagu dengan lirik plesetan Bahasa Jepang.

Selain dirilis dalam format digital di berbagai layanan musik streaming, Muchos Libre juga merilis "Butaneko" secara visual dalam bentuk video animasi. Videonya dibuat oleh duo vokalis di masa pandemi, karena waktu mereka cukup senggang dan hanya dihabiskan dengan bermain game. Mereka terinspirasi dari anime yang berjudul "Ping-Pong" dan menggarap video animasinya dengan metode Rotoskop. Pengambilan gambar dilakukan di kamar pribadi dan di-trace frame per-frame.

BACA JUGA - Muchos Libre Menutup Sekuel dengan "Manusia Silver"

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner