Tegur Arogansi Manusia Pada Bumi, Mantrakama Rilis

Tegur Arogansi Manusia Pada Bumi, Mantrakama Rilis "Cerita Masa Lampau"

Foto dan artwork didapatkan dari siaran pers. Kredit tidak disertakan.

"Sejatinya manusia adalah pelaku yang terdampak dari kerusakan lingkungan. "Cerita Masa Lampau" adalah sebuah video klip dari single dalam EP Gumam, merupakan persembahan dari Mantrakama untuk Bumi, Ibu Pertiwi."

Terbentuk dari sebuah komunitas seni bernama Kompeni Jakarta, hadir sebuah kolektif musik yang bernama Mantrakama. Mereka berasal dari Depok dengan personil Kiata (vokal), Rinaldi (gitar), Bagus Manson (biola), Andri (keyboard) dan Banone (bas). Musik yang mereka mainkan menggabungkan unsur eksperimen etnik, folk, progresif, ambient dan lain-lain, hingga post-folk jadi identitas genre yang dipilih mereka.

Di awal tahun 2019, Mantrakama sudah merilis sebuah album mini dengan tajuk Gumam. Kini, mereka mengangkat single dari album tersebut, yaitu "Cerita Masa Lampau" dalam rupa video klip. Ini adalah video klip perdana yang digarap oleh Mantrakama. Di dalam visualisasinya, diceritakan dampak kerusakan lingkungan hidup pada kehidupan seseorang. Dikutip dari siaran pers, orang ini menggunakan media tanaman sebagai satu-satunya sumber "kehidupan" yang tersisa, lalu ia mengelilingi kota untuk menyaksikan betapa buruknya alam telah dieksploitasi oleh manusia.

Sang vokalis, Kiata juga memaparkan bahwa "Cerita Masa Lampau" juga teguran untuk diri kita sendiri. Segala keluhan tentang seberapa kacaunya lingkungan hidup kita saat iniーpolusi, global warming, bau-bau tidak sedap di mana-manaーjuga akhirnya bermuara pada diri kita sendiri. Apakah kita ikut jadi penyebabnya? Apa kita turut membantu memperbaikinya? Apa yang sudah kita lakukan untuk lingkungan hidup kita sendiri?

Sebagai manusia yang mendiami bumi, maka seharusnya kita bersinergi dengannya, bukan mengeksploitasi besar-besaran, lupa mengasuh dan berterima kasih dengan menjaga alamnya. Manusia lupa untuk peduli, juga lupa bahwa tak ada tempat lain (sampai hari ini) yang bisa kita tinggali selain planet ini. Jika kita sendiri yang menghancurkannya, maka tinggal tunggu waktu saja sampai kita ikut hancur bersamanya.

Ke depannya, Mantrakama akan mengerjakan materi-materi baru untuk album perdana mereka. Rencananya, album tersebut akan rampung di tahun 2020.

BACA JUGA - “Derau”, Sebuah Sajian Pembuka Album Syuthay

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner