Kugiran Cadas Asal Bandung - | Berita Musik Indie

Sekilas tentang Taruk

"All hope abandon ye who enter here" (abaikan harapan, wahai semua yang masuk ke sini)---diambil dari tulisan gerbang neraka dalam karya sastra The Divine Comedy.

Taruk adalah grup musik yang resmi berdiri pada 2 Januari 2018 silam dengan personel Karel (vokal), Bobby Agung Prasetyo (gitar) dan Matin Mahran “Adul” (drum). Sempat bertiga, kini kami mendatangkan Muhammad Zulyadri (bas) guna melengkapkan formasi agar lebih solid.

Berbicara pelabelan dari segi musik yang diusung oleh Taruk adalah hardcore punk, meski nuansa gelap yang diangkat terlahir dari inspirasi mereka yang datang dari Torso, DS-13, dan Dead Kennedys. Ruang eksplorasi menjadi hal yang krusial bagi musisi, begitu pula yang berlaku bagi Taruk. Menambahkan pengaruh lain semacam Dissection Palm, Christian Death, lalu Devil Master dan sejenisnya – Taruk – menjelma menjadi perwakilan dari skena baru yang muncul (the new emerging scene) diantara veteran-veteran lain yang sudah lebih lama malang melintang di dunia musik bawah tanah di Indonesia, khususnya Bandung. Taruk merupakan regenerasi yang bertaji. Berbakat, baik dari segi penulisan lirik dan bertalenta jika menilik materi musik yang padu.

“Seperti Dante Alighieri yang menyusuri neraka, penyucian dan surga, kisah fiksi sang petarung dalam EP Sumpal menggambarkan betapa absurdnya hidup yang kita jalani sekarang – Taruk”.

Hal ini terbukti, dengan terpilihnya Taruk yang didapuk sebagai salah satu dari sekian banyak pendatang baru terbaik oleh kanal musik 8lightment.com atas ledakan pada debut single nya yang berjudul “Berapi-api” pada tahun 2018 silam di kanal atau laman Soundcloud.

Betul memang, kata-kata dan tulisan akan mengabadi. Namun jika berbicara soal Taruk, akan lebih ideal rasanya jika menikmati langsung EP Sumpal ini secara fisik. Siapkan gendang telinga kalian!

Sumpal by Taruk