"TARA", Jadi Sebuah Tanda Era Baru Bagi Coldiac

Sumber foto : Press release Coldiac

“TARA” dipilih menjadi single pertama dari album kedua Coldiac berjudul “O”, sekaligus jadi ajang pembuktian bagi Coldiac setelah bandnya masuk jadi nominasi AMI Awards, kategori duo/grup/vocal grup/kolaborasi R&B terbaik 2018.

Coldiac, band asal Malang yang terbentuk tahun 2014 ini punya cerita menarik yang pada akhirnya mereka terjemahkan dalam single terabrunya, “TARA”, yang dirilis dipenghujung bulan Agustus 2018 kemarin, dan sudah dapat didengarkan diseluruh gerai musik digital seperti iTunes, Joox, Spotiy, Dezzer, dan Youtube. Menurut mereka, single “TARA” menjadi sebuah tanda era baru dari band yang identik dengan musik bernuansa urban pop ini.

Band yang digawangi oleh Sambadha Wahyadyatmika (vokal-gitar), Mahatamtama Arya Adinegara (vokal-gitar), Derry With Haudin (synth-keys), Bhima Bagaskara (bass), dan Judha Widhita (drum) ini makin mantap melebarkan musiknya dengan berbagai pencapaian yang diraihnya, termasuk menjadi salah satu nominasi sebuah ajang penghargaan bergengsi di Indonesia, AMI Awards, kategori duo/grup/vocal grup/kolaborasi R&B terbaik 2018.

Lebih jauh tentang single “TARA”, lagu ini dipilih menjadi single pertama mereka, dari album keduanya yang berjudul “O”, yang akan dirilis dalam waktu dekat. Bagi band asal Malang ini, single “TARA” layaknya estafet dalam mengarungi ranah musik di tanah air, dan itu sebabnya, Coldiac mempersiapkan secara maksimal materi musikal mereka dengan cukup detil, salah satunya lewat konten visual Coldiac. Mereka menuturkan jika bagi Coldiac audio dan visual adalah satu paket media penting, untuk menyampaikan pesan dalam setiap karya-karyanya.

Secara konsep cerita, video klip “TARA” menggambarkan sebuah masalah dan juga solusi yang tepat. Buah dari rasa ketakutan akan masa tua, peristiwa dan penyesalan di masa mendatang yang akan terjadi dan dirasakan nanti, entah itu jalan karir, percintaan, keluarga, hingga kehidupan sosial. Menurut salah satu personil dan motor pergerak band ini, Sambadha, lewat lagunya Coldilac ingin menyampaikan jika apapun yang nantinya kita sesali tidak akan pernah bisa membuat kita menikmati hidup lebih baik.

Menariknya lagi, selain cerita dan estetika baru Coldiac yang dikemas dengan cukup baik, Coldiac juga melibatkan ayah dari Sambadha dan Judha yang merupakan saudara kandung untuk menjadi pemeran utama dalam video klip ini. Sedangkan untuk pengerjaannya dikerjakan bersama Wahyu Taufani Prialangga, seorang sutradara yang juga  menggarap video klip single terdahulunya berjudul “Wreck This Journal”.

BACA JUGA - Refleksi Selebrasi Hidup Dari Anomalyst Lewat Single “Kaca”

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner