Tahu Berontak Setarakan Jaraka Antara Musisi dan Penggemar Lewat Klip Terbarunya

Selain kesetaraan, lagu ini memiliki makna yang cukup meluas.

Memegang teguh aliran musik Orkes yang notabene terkesan rendah disebagian kalangan, tidak menyudutkan semangat grup musik Tahu Berontak dalam berkarya di ranah lokal dan bersanding dengan genre musik kekinian. Seperti yang baru saja dirilis oleh mereka berupa video klip terbaru bertema kesetaraan sosial dengan masyarakat berjudul “Egaliter”.

Dalam video klip terbarunya, Tahu Berontak yang beranggotakan Adam (vokal), Abid (lead guitar), Alfi (bass), Dimas (drum), Hagi (percussion), Wahyu (kendang), dan Chandra (mandolin) menyetarakan antara musisi dan penggemar lewat metafora pengambilan latar keadaaan pasar dan warna hitam putih di video klipnya. Beberapa adegan yang menampilkan pekerja pasar dari pedagang sayur, kuli beras, hingga penjual jajanan pasar di perankan oleh mereka dengan instrumennya masing-masing ingin menyampaikan pesan bahwa antara musisi dan penggemar musik memiliki kesenjangan yang sederajat seperti penggalan lirik “No Idol, No Heroes, No Leader” . Selain itu, klip ini juga memiliki makna yang lebih luas lagi seperti saling menghargai satu dengan lainnya. Berkaitan dengan karya yang video klip sekaligus single yang baru dirilisnya, musikalitas grup asal Kota Batu, Jawa Timur pada lagu tersebut cukup terdengar ramah namun tidak terkesan rendahan seperti pandangan buruk sebagian orang mengenai musik Orkes yang ketinggalan jaman, melainkan terdapat meodernisasi di beberapa partiturnya.

Lewat karya video klip yang baru di rilis oleh Tahu Berontak ini secara tidak langsung memberikan gamabran cukup kompleks terhadap eksistensi musik Orkes yang hingga kini tak pudar oleh persaingan dalam industri kreatif di ranah lokal. Video klip ini dirilis dalam bentuk format digital yang telah dapat disaksikan lewat kanal Youtube resmi milik mereka.