Surkensonik dalam “Gemuruh”: Membuat Amarah Menjadi Objek Surealisme

Surkensonik dalam “Gemuruh”: Membuat Amarah Menjadi Objek Surealisme

Musik selama ini memang seringkali menjadi media penyalur emosi dan luapan ekspresi, implisit atau eksplisit. Maka adalah wajar, normal, dan bebas ketika banyak musisi yang berusaha meluapkan amarahnya dalam sebuah lagu. Seperti yang dilakukan Surkensonik dalam materi terbarunya yang dinamai “Gemuruh”. Lagu ini dirilis secara digital oleh Demajors, dan dapat disimak di iTunes Store, Spotify, Apple Music, dan Joox. Surkensonik pun berencana segera merilis sebuah video klip yang akan ditayangkan di kanal YouTube. Menurut Surkensonik, lagu ini merupakan gambaran kemarahan universal yang dilukis secara surreal. Maksudnya?

Menurut daring Kamus Besar Bahasa Indonesia, “Surealisme adalah aliran dalam seni sastra yang mementingkan aspek bawah sadar manusia dan nonrasional dalam citraan (di atas atau di luar realitas atau kenyataan)”. Jika dikaitkan dengan deskripsi “Gemuruh” yang dipaparkan oleh Surkensonik, mungkin pada intinya adalah Surkensonik ingin meluapkan rasa marah universal—maksudnya mungkin marah pada hal yang tidak spesifik, bisa jadi apa saja—melalui permainan diksi dengan makna implisit, musik rock berdistorsi kasar yang sebenarnya tidak terlalu marah dan malah terkesan asyik-asyik saja, tetapi semua ini pasti sudah dikemas sesuai dengan kekuatan bawah sadar para personil Surkensonik. Bebas, marah bisa bagaimana saja caranya, bahkan mereka bicara tentang terjebak di antariksa. Apalah arti surealisme jika memang tidak membuat kita bingung pada awalnya, mengharuskan untuk menelaah beberapa kali, hingga menemukan makna yang dituju oleh sang surealis?

Tentang Surkensonik sendiri, band ini diperkuat oleh tiga lelaki multi-talenta, karena alat musik yang dipertanggungjawabkan oleh ketiga orang ini terbilang banyak, alias borongan. Alexander Gurion hadir dan berada di lini bagian vokal, gitar (lead & rhythm), piano, dan synthesizer, Ariel Shomron mengambil bagian untuk vokal latar, drum, synthesizer, xylophone, djembe, dan shaker, serta Rendi Jamhur sebagai penanggung jawab di bass dan gitar (rhythm).

View Comments (1)

Comments (1)

  • afandayu07
    afandayu07
    12 Jun 2017
    gils ngerock abisss ;)
You must be logged in to comment.
Load More

spinner