Sun Eater Bagikan Kompilasi Hemat Anggaran ‘SCMDL Volume 3’

Sumber foto : Diambil dari rilisan pers Sun Eater

Menuju akhir tahun 2021, geliat industri musik masih belum bisa bergerak banyak. Meski begitu, tanda-tanda kehidupan meski dengan segala keterbatasannya mulai memperlihatkan titik cerah. Segelap-gelapnya suatu masa. Kadar ‘fun’ harus tetap dijaga untuk kewarasan di dunia yang kurang waras. Salah satunya, dengan apa yang dirilis oleh Sun Eater yang kembali lagi dengan rilisan ‘pandemi’ mereka – Sound Cute Might Delete Later (berikutnya disingkat SCMDL) yang kini memasuki edisi ke tiganya.

Tidak banyak perbedaan dengan dua rilisan sebelumnya, kompilasi yang sengaja dirilis tiap akhir bulannya sampai penghujung tahun 2021 ini menawarkan karya-karya dari para musisi dan kawan serta kerabat dari Sun Eater. Pada edisi Oktober, SCMDL masih memuat 3 buah lagu dari 3 musisi; Mantra Vutura dengan penjelajahan musik pop mereka dalam lagu “Luna” yang bersekutu dengan Popsickle; Rayhan Noor dengan “Complete”, sebuah lagu pop balada khasnya; dan Maseta, solis muda dari Timur Jakarta dengan lagu “takjil” yang bertelau-telau antara folk dan pop.

Maseta – “Takjil”

Terbilang baru di perkancahan musik nasional, Maseta, musisi muda yang berdomisili di Melbourne, Australia ini mulai menjelajah karir bermusiknya di Negeri Kangguru sebagai pembetot bas dari grup Franco Cozo, sebelum akhirnya memutuskan menjadi solois demi ruang penjajakan yang lebih luas lagi. Terhitung, Maseta sudah merampungkan dua buah mini album (Maseta pada tahun 2019 dan Perfect Weather pada tahun 2020 kemarin).

Keterlibatan Maseta dalam kompilasi Sounds Cute Might Be Later berawal dari ajakan Baskara selaku A&R dari Sun Eater disambut baik oleh Maseta yang menganggap ini kesempatan yang baik untuk perjalanan bermusiknya. Proses penyempurnaan lagu “Takjil” dari Maseta dibantu oleh Rayhan Noor sebagai produser, dan Enrico Octaviano pada drum sebelum akhirnya difinalisasi oleh Wisnu Ikhsantama W.

Mantra Vutura ft. Popsicle – “Luna “

Selama wabah, Mantra Vutura bisa dibilang sebagai salah satu dari sekian banyak musisi yang produktif berkarya. Diisi Tristan Juliano (keyboard) dan Zakari Danubata (vocal & pekusi) - disela-sela kesibukkan masing-masing, duo ini sempat meluncurkan #ForeverThankful yang berkolaborasi dengan Kenny Gabriel, Monica Karina, Popsickle, dan Bruule pada Maret yang lalu.

Album kompilasi Sounds Cute Might Delete Later ini dimanfaatkan oleh Mantra Vutura untuk sarana aktivasi mereka bereksperimen. Lagu “Luna” sendiri menceritakan tentang bagaimana pun suatu hari berjalan, baik atau buruk, selalu ada sinar bulan yang menerangi di penghujung hari. Mengambil arahan musik yang lebih pop, Mantra Vutura menggandeng Popsickle kembali sebagai rapper untuk mengisi beberapa bagian di lagu “Luna”.

Rayhan Noor – “Complete”

Terakhir ada nama Rayhan Noor, yang diantara nama-nama sebelumnya paling senior karena sudah sering malang melintang di tahun shio kerbau. Pendengar mungkin sudah tidak asing mendengar karya-karyanya bersama Lomba Sihir, perilisan single solonya “ragu”, dan kolaborasinya dengan Hindia lewat “Hari yang Baik untuk Berbohong”, ditambah persiapan album perdananya bersama MARTIALS/ dan disibukkan memproduseri banyak rilisan musik pada tahun ini.

Kegiatannya sempat terhalang PPKM beberapa bulan kebelakang, tapi Rayhan Nor menyikapinya dengan sedikit memberi jeda ruang untuk ‘bernafas’ dan mengevaluasi hidupnya. Di tengah fase tersebut, terlahirlah lagu “Complete”. Lagu ini mengisahkan tentang rutinitas ‘hidup pelan’nya yang hanya membutuhkan waktu pengerjaan satu malam dengan melibatkan nama Agatha Pricilla dan Salmaa Chetizsa, untuk penulisan lagu ini.

Manis Getir Keresahan Maseta, Rasa Syukur Mantra Vutura, dan Berjalan Lebih Pelan sudah bisa didengarkan dalam kompilasi Sounds Cute Might Delete Later edisi Oktober / Vol.3 yang sudah dirilis pada hari Jumat, 29 Oktober 2021 di seluruh layanan streaming digital.