Suguhan Emosional Dari Solois Asal Malang, Oneding

Suguhan Emosional Dari Solois Asal Malang, Oneding

Sumber foto : Diambil dari rilisan pers Oneding

Lantunan irama petikan gitar membawa kita seakan sedang terbaring di padang rerumputan memandangi bintang malam. Sebuah perumpamaan yang kiranya tepat ditujukan untuk rilisan terbaru dari Oneding berjudul "Star".

Dikala para penikmat musik folk yang selalu saja disuguhkan oleh musik dengan balutan lirik seputaran kopi, senja ataupun hujan, Albertus Prima Karuniargo Oneding hadir dengan rilisan terbarunya yang berjudul "Star". Sebuah lagu yang dirasa bisa memunculkan folk ke tingkatan yang lebih jauh lagi secara estetika karyanya. Dari namanya, mungkin masih banyak orang yang masih menganggap asing dengan solois pria satu ini.

Neding sapaan akrabnya merupakan seorang penyanyi/musisi folk asal kota Malang, serta ia pula aktif sebagai seorang kibordis dari band pop-punk kota Malang, yakni Snickers And The Chicken Fighter (SATCF). Neding sendiri telah aktif jadi sololis musik folk beberapa tahun kebelakang ini, yang pada akhirnya pada tahun ini Neding berkesempatan untuk merilis beberapa karya singlenya dibawah naungan Yallfears secara digital, dimana sebelumnya Neding sendiri hanya mempublikasikan karyanya di kanal akun Soundcloud –nya, serta dimainkan secara live dibeberapa kesempatan yang melibatkannya sebagai penampil.

Alunan petikan gitar yang berirama sendu nan teduh sangat terasa adem dikala hati dan pikiran sedang mumet. Satu hal yang kemudian menjawab tentang fase dimana banyak orang terjatuh dan bangkit kembali, hingga menemukan secercah harapan. Seperti halnya Oneding ketika dirinya pernah menapaki fase tersebut, hingga akhirnya ia menemukan seseorang yang menyinari hidupnya dan mengubah itu menjadi inspirasi dalam bermusik, khususnya dalam "Star" ini.

Sebagai tambahan, diakui olehnya jika lagu "Star" sendiri merupakan lagu perdana dari Oneding dengan format bahasa asing atau Inggris, yang mana –dalam karya-karya dia sebelumnya- ditulis dalam bahasa Indonesia, seperti lagu "Ciptaan Manusia Runtuh, Ciptaan Tuhan Tumbuh", yang dibantu oleh Yallfears, sebagai kolaboratornya. Masih dengan nuansa yang sama, dalam rilisan terbarunya ini Oneding bernyanyi sambil memetik gitar akustik, ditambah gesekan dari biola yang dimainkan oleh Timotius Nugraha, hingga hal tersebut menjadi pemanis dalam melengkapai suasana lagu ini.

Lagu yang baru dirilis ini juga ditemani oleh visualisasi yang sangat memukau, dimana keseluruhan cerita di video ini seperti berkisah tentang seseorang yang berjalan bingung tanpa arah tujuan di tengah kota yang mencoba mencari secercah harapan. Hal tersebut makin terasa dengan sentuhan warna hitam putih, dari segi hal estetika karyanya.

Menariknya, lagu ini juga memiliki pesan emosional yang mendalam, dan Oneding juga sempat menanyakan sosok bintang atau "Star" ini pada para penikmat karyanya, hingga hal tersebut berbuah jawaban dan berbagai respon yang berhasil membuatnya terharu, seperti yang terlihat pada awal mula video "Star", yang menyajikan beberapa potongan gambar dari berbagai macam orang yang ditanyai pertanyaan yang sama tentang seorang sosok "Star" dalam hidup mereka. Simak videonya melalui tautan di bawah ini.

BACA JUGA - ‘Dua Buku’, Kumpulan Perjalanan Bermusik Pusakata

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner