Suguhan Bertema Perang dalam Debut Single Jawless,

Suguhan Bertema Perang dalam Debut Single Jawless, "War Is Come"

Foto didapatkan dari siaran pers. Kredit tidak disertakan.

Pertengahan 2021, Jawless merilis single berjudul "War Is Come". Lagu ini menceritakan kehidupan protagonis yang terjebak di sebuah negara yang dilanda perang besar. Ini jadi analogi yang dipilih Jawless untuk menggambarkan keadaan bumi saat ini.

Wajib untuk diperkenalkan terlebih dahulu, Jawless adalah unit stoner asal Bandung yang terbentuk di penghujung tahun 2019. Beranggotakan Toni, Yudha, Bob dan Essa, empat sekawan ini lugas dan berenergi memainkan musik berkarakter heavy, dengan sisipan fuzz disertai iringan ketukan drum yang bertenaga. Di pertengahan 2021, Jawless akhirnya merilis single berjudul “War is Come”.

Wabah bukan halangan, tak menyurutkan semangat keempatnya untuk berkarya. Mereka mencoba memaknai hidup di tengah gempuran pandemi yang tak berkesudahan. Periode pertengahan 2020 mendorong keempatnya untuk memfungsikan hati dan pikirannya untuk sesuatu yang lebih berarti. Momen ini melahirkan lagu “War Is Come”, seperti kisah dalam novel grafis bertema, apokalips, doomsday dan perang dunia ke-3.

Lagu “War Is Come” yang sudah dapat dinikmati di Spotify ini menceritakan kehidupan protagonis yang terjebak di sebuah negara yang dilanda perang besar. Sosok tersebut melihat bagaimana orang-orang tewas, entah dihantam peluru, atau ledakan bom juga mortar yang ditembakkan oleh kedua kubu yang berseteru. Daratan tak lagi aman, ranjau ditanam di area-area yang seharusnya dianggap zona aman. Langit yang seharusnya cerah justru dihiasi asap tebal hitam imbas gas mustard yang mencekik paru-paru. Udara tidak layak hirup karna radiasi nuklir yang tinggi, si pembunuh senyap. Bau residu amunisi menyatu dengan bau busuk yang berasal dari mayat-mayat dan hewan yang bergelimpangan di jalanan. Di sinilah insting berlaku. Apapun caranya, apapun keadaan dan jalannya, sosok tersebut harus berjuang. Analogi yang dibuat Jawless menyerupai keadaan bumi saat ini. Berperang melawan wabah yang tidak jelas dari mana asal-usulnya.

Sekedar tambahan informasi, lagu “War Is Come” turut masuk dalam sebuah rilisan yang digawangi kaum musisi muda Bandung yang berjudul Blend In Soundcialism. Soundcialism sendiri merupakan pergerakan anak-anak muda yang menolak berhenti berkarya di tengah keterbatasan situasi dan kondisi saat ini. Kompilasi ini sendiri bertujuan memberikan informasi bahwa skena musik di kota Bandung akan terus beregenerasi dan produktif melahirkan karya. Sebuah gelombang baru, semoga panjang umur.

BACA JUGA - "Reality Back and Forth", Single Teranyar Clever Moose dengan Nuansa Timur Tengah

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner