"Subversif", Lagu Perlawanan di Belakang Baris Perlawanan Petani

Emdisi menyikapi maraknya kasus ambil paksa lahan petani yang marak terjadi di tanah air.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “subversif” berangkat dari kata “subversi”, yang berarti gerakan dalam usaha atau rencana menjatuhkan kekuasaan yang sah dengan menggunakan cara di luar undang-undang. Kata ini familiar dan sangat erat dengan hal-hal yang berkaitan dengan perlawanan, ketika satu bentuk otoritas dirasa tidak menjalankan tugas sesuai dengan “seharusnya”, atau berbenturan dengan “idealisme”.

Kata “subversif” ini kemudian diangkat oleh sebuah grup heavy rock/grunge bernama Emdisi. Ditunjuk sebagai single ketiga untuk EP keduanya, lagu berjudul “Subversif” mereka perkenalkan. Sejalan dengan arti, “Subversif” mereka dedikasikan untuk teman-teman petani dan korban penggusuran di tanah sengketa. Mereka menyoroti kasus-kasus “ambil paksa” yang dilakukan oleh oknum aparatur negara sebagai eksekutor dari para pemilik modal.

Ada beberapa kasus dalam negeri yang membuat Emdisi menjadi jengah. Ketika tanah pertanian semakin sempit karena beralih fungsi menjadi tempat industri yang berdampak buruh pada lingkungan, pembangunan bandara yang menggusur lahan pertanian, keputusan “mendadak legal” dari oknum pejabat dan aparat pada beberapa tambang yang sebenarnya ilegal, dan pembangunan perumahan di ruang gerak petani, di situlah Emdisi berdiri tegap dan dengan lantang menyuarakan: “BERTANI ATAU MATI!”

Emdisi memang salah satu grup musik yang peduli pada keadaan sosial dan lingkungan. Sebelumnya, mereka mengangkat lagu yang didedikasikan pada teman-teman ODHA, dan Emdisi ingin melawan stigma yang tertanam di benak masyarakat. Kali ini, mereka melirik nasib para petani yang (katanya) hidup di negara agraris, tapi lahannya malah dipancangi paku-paku bumi.

BACA JUGA - Emdisi, Contoh Nyata Band yang Masih Peduli terhadap ODHA

“Subversif” sendiri menjadi single terbaru dari Emdisi dengan formasi yang juga baru. Pada lagu ini, gitaris dari Mental Disorder, Nothingfall, dan Ragaji Mesin yaitu Adhy hadir, menggantikan posisi gitaris Emdisi sebelumnya. Akhirnya, hari ini Emdisi diperkuat oleh Unay (gitar dan vokal), Adhy (gitar dan vokal), Abeng (drum), dan Heru (bass).

Foto diambil dari rilisan pers Emdisi

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner