Soroti Tentang Softboy, Aftertones Rilis Single “Rubber Hopes”

Soroti Tentang Softboy, Aftertones Rilis Single “Rubber Hopes”

Sumber foto : Diambil dari rilisan pers Aftertones (karya foto Admiral Haekal)

Lagu “Rubber Hopes” bercerita tentang fenomena seorang pria yang mendengarkan curhatan teman wanitanya. Namun, selain mendengarkan curhatannya, pria tersebut malah bercinta dengannya.

Ada semacam kutipan yang belakangan menjadi ramai, dari mulai musisi emo hingga punk dengan tagar “make .... great again”. Satu hal yang kemudian diamini pula oleh kolektif musik bernama Aftertones dengan kutipan “make 8o’s music great again”. Satu langkah yang mereka ambil untuk kembali memunculkan warna musik 80an dalam karyanya. Salah satunya mereka tuangkan dalam sebuah single berjudul "Rubber Hopes".

Lebih jauh bercerita tentang lagunya, menurut rilisan pers yang DCDC terima, dalam lagu ini Aftertones mulai menunjukan sisi “bapak-bapak” mereka, di mana hal tersebut digambarkan lewat cerita tentang fenomena seorang pria yang mendengarkan curhatan wanita yang merupakan temannya. Namun, selain mendengarkan curhatannya, pria tersebut malah bercinta dengannya. Fenomena ini biasanya mereka sebut sebagai kasus softboy. Yakni tentang fenomena dimana seorang teman pria memanfaatkan momen curhatan seorang wanita (khususnya tentang permasalahan cinta) dengan “menggarap” wanita tersebut.

Sedangkan untuk urusan produksi, diakui oleh mereka jika untuk lagu ini Aftertones sengaja menyulap komposisinya dengan bumbu khas musik pop / soul tahun 1980an. Ilham Ashari (vokalis) mengaku dirinya terinspirasi oleh beberapa lagu di playlist pribadinya setelah mendengarkan beberapa lagu seperti Chaka Khan – “Through The Fire”, Earth, Wind & Fire – “After The Love Has Gone”, dan Toto – “Lea”. Ditambahkan pula olehnya jika dia juga terinspirasi oleh salah satu produser musik legendaris, David Foster sehingga membuat dirinya mempunyai ambisi untuk membuat lagu ini complex, catchy and harmonizing.

Menariknya lagi, dalam lagu ini Aftertones juga memperkenalkan penyanyi asal Bandung yang merupakan ex-personil dari salah satu girlband bernama Teenebelle, yaitu Paulina Putri yang menjadi featured artist di lagu ini. Nauvali (saksofonis) mengaku lagu ini memiliki alunan saxophone yang gampang diingat namun sulit untuk dimainkan. Perlu waktu yang cukup lama untuk dapat menghafal dan merasakan alunannya. Selain saxofonis, personil lainnya seperti Gelar, Deffa, Kahfi, Fajar dan Ilham merasa puas, namun perlu kesabaran untuk bisa memainkannya dengan perasaan yang pas. Sebagai tambahan, penggunaan circle of fifths / fourths dan extended chords membuat lagu ini terasa mudah untuk didengar namun tetap memiliki kelas tersendiri.

BACA JUGA - Sebagai Gerbang Pembuka Debut Albumnya, Humi Dumi Merilis “Time Tunnel”

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner