Simak Balada Sendu Berbalut Dua Bahasa Ala Madame & Toean

Simak Balada Sendu Berbalut Dua Bahasa Ala Madame & Toean

Sumber foto : Diambil dari rilisan pers Madame & Toean

Lagu “Chanson de Nuit” dari Madame & Toean ditulis oleh vokalis, Rahma Sekar Savitri. Ia merangkai lirik dengan rajutan dua pendekatan penulisan bahasa, yakni bahasa Prancis dan Bahasa Indonesia

Tahun 2018 menjadi catatan tersendiri bagi grup musik Madame & Toean. Pasalnya pada tahun tersebut mereka merilis debut singlenya yang berjudul “Bonjour”. Tidak ingin berpuas diri terlalu dini, dua tahun setelahnya mereka kembali menyapa pendengar lewat single “L’arc en Ciel” dan “Paris de Java”. Kini, seakan menjadi satu keharusan untuk terus melahirkan karya, mereka mengetengahkan karya terbaru sekaligus single keempatnya lewat sebuah lagu berjudul “Chanson de Nuit”, yang bisa coklatfriends simak pada tanggal 26 November mendatang.

Grup musik yang digawangi oleh Rahma Sekar Savitri (vokal), Taufik Hidayat (gitar), Charly Septriana (gitar), Ilham Septia (kontrabas), Mega Ariani (selo) dan Indira E. Hartanto (biola) ini menjadi episode baru perjalanan bermusik mereka, di mana hal tersebut menjadi langkah konkrit eksistensi mereka di ranah musik tanah air.

Lebih jauh berkisah tentang lagu barunya, menurut rilisan pers yang DCDC terima, lagu ini membawa cerita tentang kerinduan seseorang kepada sosok yang menghilang dalam hidupnya. Sementara “Chanson de Nuit” sendiri memiliki arti harfiah; nyanyian malam. Lagu ini ditulis oleh vokalis, Rahma Sekar Savitri. Ia merangkai lirik dengan rajutan dua pendekatan penulisan bahasa, yakni bahasa Prancis dan Bahasa Indonesia.

“Emosi cerita dan musikal yang dibangun dari awal hingga pertengahan lagu merupakan emosi kesedihan. Kemudian, pada saat interlude terdengar lebih riang. Dalam hal ini merupakan gambaran emosi saat seseorang mengenang kembali memori-memori indah. Setelah itu dinamika musik berkembang ke emosi yang campur aduk antara kesedihan dan kenangan. Lalu, pada akhir lagu, musik kembali menjadi sepi sebagai gambaran penerimaan dan upaya melepaskan,” ujar Rahma menjelaskan lagunya.

Sedangkan Mega Ariani berujar bahwa lagu ini merupakan implementasi dari suasana sepi malam hari dengan taburan rasa rindu yang mendalam. “Merujuk pada judul dan tema cerita, Madame & Toean ingin menghadirkan nuansa sepi malam hari yang dipenuhi rasa rindu melalui lirik, melodi, dan harmoni. “Chanson de Nuit” merupakan gambaran dari perjalanan emosi dari seseorang yang telah kehilangan sosok berharga di hidupnya,” tambahnya.

Kesenduan cerita yang dibangun ini lantas ditimpali dengan nuansa bebunyian musik balada sendu. Keragaman palet musik bergaya gypsy Jazz '40-an tetap menjadi pijakan. Namun, kali ini lebih dikembangkan bersamaan dengan alur musikal yang magis, terkudap juga suasana nada-nada memilukan. Palet-palet yang dipilih menjadi sajian ini membuat lagu “Chanson de Nuit” terdengar bersahaja dan tentu saja syarat makna dengan berbagai sensasi emosi penyejuk hati.

“Chanson de Nuit” sendiri mulai digubah pada pertengahan tahun 2017 oleh Rahma Sekar Savitri yang juga berperan menciptakan melodi lagunya. Setelah melalui proses penciptaan dan aransemen yang cukup panjang akhirnya lagu ini berhasil dirampungkan pada awal tahun 2018. Untuk proses rekamannya sendiri baru dilaksanakan satu tahun kemudian yaitu di tahun 2019 bertempat di Studio 8, Bandung dengan proses pemolesan akhir audio (mixing dan mastering) oleh Billy Ramdhani dari CLM Studio.

Lagu “Chanson de Nuit” turut pula dibarengi oleh ilustrasi pendamping lagu. Madame & Toean menunjuk seniman muda asal Bandung bernama Al Zeinuar Tresno (@la_bounce) untuk menggambarkan makna dari lagu secara menyeluruh. Tekstur yang digambarkan Al menampilkan sesuatu yang mencerminkan rasa kehilangan yang mendalam dengan goresan-goresan kesedihan yang pekat namun memikat di saat yang bersamaan. Ikuti terus update seputar single terbaru mereka melalui akun instagram resminya @madamedantoean

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner