Setelah Mengendap 20 Tahun, Singel “Tamasya” Akhirnya Rilis Juga!

Pemuda generasi 90-an pasti familiar dengan band Klarinet. Sejak 1997, band Jakarta ini sempat mencuri perhatian. Dua dekade kemudian, mereka akhirnya ngeband lagi dan langsung rilis singel.

Jika kamu termasuk penimkat musik ‘beruntung’ karena menikmati masa remaja di tahun 90-an, nama band Klarinet pasti sering terdengar saat itu. Band ini sempat mengaransemen ulang lagu “Pergi ke Bulan” (Tetty Kady), dan mencuri perhatian saat itu.

Singkat kisah, dua dekade mereka hiatus. Trio ini masih berisi Maria (vokal) dan Adink (gitar), lalu seorang personil baru masuk, Muning (drum).

Klarinet siap kembali menggeliat. Pada Februari 2018 ini, Klarinet merilis lagu baru, “Tamasya”. Sebagaimana musik twee-pop yang sempat sangat tenar di pertengahan dekade 90-an, lagu ini pun kental nuansa Swedish-pop. Akan tetapi, kata ‘tamasya’ pada judul tidak merujuk pada makna rekreasi seperti yang dibayangkan.

Justru judul “Tamasya” ini hadir kala latar belakang politik di Indonesia saat itu mulai panas. Artinya, makna dari “Tamasya” adalah sindiran sosial, di mana Klarinet saat itu menjadi bagian kaum eskapis – kaum yang ‘lari’ dari realita sosial-politik yang tidak mengenakkan. Klarinet menjadikan musik sebagai media untuk ‘escape’. Sehingga arti ‘tamasya’ pun hanya sebatas khayalan.

Sebenarnya, lagu “Tamasya” sudah diciptakan Adink dan Maria sejak 1997 – masa-masa di mana kondisi politik negeri ini sedang goyah dan panas. Materi ini belum tergarap dengan baik, sehingga lagu “Tamasya” diendapkan dulu, tidak masuk album debut mereka, Klarinet (1999).

Di 2018 inilah, mereka baru merampungkannya – sekaligus penanda Klarinet bangkit kembali untuk mewarnai musik Indonesia. Mereka menggandeng Monica Hapsari untuk menggarap artwork singelnya. Sedangkan Maria langsung terjun sebagai pengarah garapan vidio musiknya. Selamat atas reuni-nya, Klarinet!

Sumber Foto: Akun Instagram @klarinetband