Setelah 6 Tahun Tanpa Merilis Karya Baru, Pelteras Rilis Tiga Lagu Sekaligus Dalam Format Maxi-Single

Setelah 6 Tahun Tanpa Merilis Karya Baru, Pelteras Rilis Tiga Lagu Sekaligus Dalam Format Maxi-Single

Sumber foto : Diambil dari siaran pers Pelteras

“Palang”, “Diadem” dan “Sarang/Kubangan”, ketiga lagu yang mewakilkan seluruh sudut suara Pelteras di album penuh mereka yang telah dipersiapkan dan akan dirilis di bulan Mei tahun ini 

Menjadi titik balik setelah melewati 2 tahun penuh tanpa aktivitas bermusik, ditambah 1 tahun terakhir mulai merangkak kembali mencoba pulih dan berproses. Salah satu unit post punk ibu kota Pelteras, melampiaskan secara langsung merilis maxi-single yang memuat 3 materi lagu sekaligus di dalamnya. “Palang”, “Diadem”, dan “Sarang/Kubangan” secara resmi beredar pada 10 Februari 2023 lalu di berbagai platform pemutar musik online pada umumnya.

Menjadi poin penting alasan dibalik melepas tiga lagu sekaligus tak lain karena Pelteras terakhir merilis karya  6 tahun lalu. Pada tahun 2016 Pelteras pernah merilis single “Meranggas” dalam format digital dan kemudian pada tahun 2017 melepas kaset single “Meranggas/Pusaran” yang dirilis oleh Lawless Jakarta Records. Dan kini ketiga lagu yang didaulat ini akan menjembatani mereka menuju perilisan album pertama yang tengah mereka selesaikan dan sempurnakan untuk dirilis tahun ini.

“Tiga lagu ini kami pilih karena dianggap dapat mewakilkan seluruh sudut suara dari album penuh pertama Pelteras yang akan datang. Selain “Palang” dan “Diadem” yang hampir selalu kami bawakan live sejak 2017, maxi single ini juga menghadirkan “Sarang/Kubangan” yang baru kami bawakan di tahun ini, slow dance track ala Pelteras sebagai hadiah untuk teman-teman yang selama ini mengikuti pertunjukan kami tanpa ada lagu baru,” tambah Achmad Raditya (drum).

“Palang”, nomor urut pertama yang mewakili pandangan dan keresahan Adam terhadap pembangunan infrastruktur di Jakarta pada saat itu yang tak jarang berimbas menimbulkan masalah lain. Selain itu, “Palang” juga cukup mewakili imajinasi suram Adam tentang hal-hal yang diakibatkan kemajuan teknologi seperti artificial intelligence, drones, dan lainnya yang berkembang dan banyak dibicarakan orang saat ini.

Sedangkan “Diadem” diceritakan Adam Bagaskara berbicara tentang interaksi manusia dengan informasi. Ide besarnya adalah mengingatkan diri untuk tidak selalu ‘menoleh’ ke tawaran informasi atau gagasan yang mungkin mengalihkan atau bahkan mendistraksi perhatian kita dari hal-hal yang sepatutnya lebih diberikan perhatian.

Sementara itu “Sarang/Kubangan” membicarakan tendensi manusia untuk secara gegabah melampiaskan rasa takut atas kesalahan yang mereka perbuat melalui pengampunan dari apa atau siapa yang mereka yakini.

“Terkadang kesalahan-kesalahan ini berimbas langsung pada orang terdekat, tapi dengan gegabah kita mencari ketenangan dan katarsis melalui keyakinan dan malah mengabaikan orang-orang yang sebetulnya kita lukai,” tambah Adam Bagaskara.

Ketiga materi yang terdapat dalam maxi-single ini ditulis di rentang waktu 2016 hingga 2019, pengamatan dan segala keresahan atas keadaan, menjadi poin utama Pelteras untuk menulis karya. Dari sudut proses kreasi, untuk menggarap ketiga materi ini polanya dimulai dari draft gitar yang dibuat oleh Adam Pribadi lalu diteruskan sisanya oleh personil lain, lirik dari Adam Bagaskara, isian drum dari Deje sapaan akrab Achmad Raditya, dan nada vokal dari Techa. Dan uniknya Adam mengungkapkan hasilnya sesuai dengan konsep yang ia bayangkan sebelumnya untuk lagu-lagu ini.

BACA JUGA - Menutup Rangkaian Karyanya Di Tahun Lalu, Dailydose Rilis Maxi-Single “Atmosphere” dan “Million Years”

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner