Seperti Apa Suvenir Dari Lombok? Temukan Jawabannya di EP Terbaru Sundancer

Seperti Apa Suvenir Dari Lombok? Temukan Jawabannya di EP Terbaru Sundancer

Sumber foto : Diambil dari rilisan pers Sundancer

Pertemuan dengan LaMunai kemudian berbuah pencapaian artistik bagi Sundancer, di mana dengan semua pola kreasi yang mereka punya kerja sama itu kemudian menghasilkan EP berjudul Suvenir

Duo Garage punk asal Mataram, Nusa Tenggara Barat, Sundancer merupakan grup musik yang mampu mengejawantahkan musik rock lawas dengan porsi fuzz yang liar, gelombang multi reverb berlapis nan ganas dengan sentuhan nada-nada purba belantara yang menghipnotis telinga. Duo ini bisa dibilang termasuk ke dalam golongan musisi "keras kepala" untuk mengeksploitasi alat atau instrumen musik ‘murahan’ dan arah eksplorasi proses rekam berkadar rendah agar  'Konsistensi' sebagai musisi amatir nan paripurna tetap prima terjaga dan terawat dengan baik.

Namun meski begitu, konsep ‘mentah’ yang mereka tawarkan nyatanya mampu menorehkan catatan tersendiri sejak kemunculannya di sirkuit musik lokal. Datang dari sebuah tempat yang tidak dikenal luas sebagai produsen band-band cutting edge, Sundancer mematahkan stigma bahwa dominasi produsen musik hanya kota yang itu-itu saja.

Perjalanan bermusik grup ini kemudian berbuah manis kala merilis debut EP Musim Bercinta yang mendapat sambutan positif. Tidak berpangku tangan usai merilis debutnya ini, mereka juga bekerja keras dengan mencuri waktu semaksimal mungkin untuk bisa menggelar tur mandiri ke beberapa kota untuk memperkenalkan musiknya. Di semua kota yang disinggahi oleh tur itu, perkenalan berlangsung dengan sukses. Cerita itu kemudian membuka membuka banyak kemungkinan berikutnya, di mana salah satunya adalah bergabung dengan label asal Jakarta, LaMunai Records.

Pertemuan dengan LaMunai kemudian berbuah pencapaian artistik bagi Sundancer, di mana dengan semua pola kreasi yang mereka punya kerja sama itu kemudian menghasilkan EP berjudul Suvenir. Lebih jauh berkisah tentang EP nya tersebut, menurut rilisan pers yang DCDC terima, Suvenir merupakan warisan berharga yang ditinggalkan oleh Bagus Jalang, vokalis band punk rock kugiran asal Yogyakarta, Mortal Combat, sekaligus salah satu pendiri netlabel terbesar Indonesia, Yes No Wave Music. Tentang hal ini, sang vokalis, Decky Jaguar menuturkan jika di dalam ramuannya ada banyak referensi yang diaduk dalam EP ini, dari mulai Exotica, Spaghetti Western, Pyschedelia, hingga Orkes Melayu yang mendayu.

EP berisi tujuh lagu ciamik yang sudah bisa dinikmati di portal digital musik seperti Spotify hingga Bandcamp ini rencananya akan dirilis juga dalam bentuk kaset. Kendati dalam kondisi yang tidak menguntungkan, karena tidak bisa didukung oleh tur ke banyak tempat untuk memainkan lagu-lagu di album ini secara live, namun album ini pada akhirnya juga dilepas ke publik dengan dorongan harapan yang tinggi. Selain itu, Sundancer juga menyiapkan sebuah video musik berjudul “Gadis Bermata Biru”, yang merupakan salah satu trek di dalam EP Suvenir. Seperti apa video musiknya? Simak melalui tautan di bawah ini.

BACA JUGA - Cara L.Y.O.N Melepas Orang Terkasih Tergambar di Single “Persimpangan Lara”

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner