Segera, Pesta Perilisan Mini Album 'Bahadur' dari Rajakelana!

Segera, Pesta Perilisan Mini Album 'Bahadur' dari Rajakelana!

Foto, artwork dan informasi pada artikel ini didapatkan dari rilisan pers yang dikirimkan oleh Rajakelana.

Band yang memainkan musik musik rock era tahun '70 ini akan melaksanakan pesta perilisan dari mini album perdananya. Mereka juga akan berbagi panggung dengan beberapa musisi independen tanah air lainnya.

Musik rock—seperti yang diceritakan di berbagai catatan historis—adalah musik yang muncul sekitar tahun ‘50an. Musik ini mengalami banyak perkembangan dan inovasi, hingga di akhir ‘60an hingga ‘70an memiliki posisi kuat di industri musik dunia. Pemain musik rock di era tersebut mampu menemukan karakter tersendiri, hingga tercetus istilah rock ‘70an. Bahkan, mereka banyak dijadikan referensi bermusik hingga hari ini. Adalah Rajakelana, band asal Bandung yang juga tergoda pada musik rock era tahun ’70. Sang vokalis lah yang yang bertanggung jawab atas terbentuknya Rajakelana di tahun 2017.

Sedikit bercerita soal terbentuknya Rajakelana. Di bulan Januari 2017, Teguh Rama mengumumkan di akun Instagramnya bahwa ia sedang mencari pemain gitar, bass dan drum untuk memainkan musik rock ‘70an. Bergabunglah Azi Akhbar (gitar) dan Daniel Yedija (bass), juga seorang drummer yang ternyata malah “menghilang” ketika Rajakelana sedang dalam proses rekaman. Kisah dramatis yang cukup masam dirasakan Rajakelana ini pada akhirnya dapat dilewati. Terbukti, melalui rencana mereka untuk merilis mini album perdananya.

Bahadur adalah judul yang mereka pilih untuk mini album ini. Menurut Rajakelana, penjudulan ini diambil karena kata “bahadur” memiliki makna yang dirasa menggambarkan seperti apa mini album ini. “Bahadur” berarti “pahlawan atau ksatria”, juga berarti “berbahaya” dalam bahasa slang yang dipakai anak-anak muda. Nantinya, akan ada empat buah lagu yang disertakan, dan seluruhnya memakai bahasa Indonesia. “Gak banyak contoh musisi rock asal Indonesia yang bagus tapi pakai lirik bahasa Indonesia. Semenjak musik mainstream tanah air banyak lagu cengeng, masyarakat gak terbiasa dengerin lirik bagus, khususnya musik rock. Hal itu yang mau coba kita mulai lagi, karena dulu Indonesia punya sejarah musik rock yang bagus,” tutur Teguh Rama, menjelaskan tentang pemilihan lirik dalam bahasa Indonesia.

Band yang mengaku terinspirasi Black Sabbath, Jimi Hendrix, MC5, hingga pahlawan lokal seperti AKA Group, Duo Kribo, Godbless dan Rhoma Irama & Soneta Group ini rupanya memang mati-matian ingin mengangkat kembali autentisitas musik rock ‘70an. Proses mastering dengan metode digital-analog-digital yang direkam dalam reel to reel tape 14 inci mereka lakoni demi memperkuat karakter sound dari musik rock ‘70an. Pengerjaan mini album ini memakan waktu 14 bulan dan proses penggarapannya dilaksanakan di Escape Studios, Bandung. Mini album ini akan dirilis dalam format kaset pita, terkait dengan proses mastering mereka yang menggunakan master reel. “Kami banyak terpengaruh oleh sound-sound vintage, meskipun banyak sound modern yang kita pakai. Jadi pilihan rilisan (kaset) ini adalah bentuk kejujuran, kalau kita bukan sekadar vintage jadi-jadian,” ujar Azi Akhbar.

Ada beberapa nama yang terlibat dalam pengerjaan EP Bahadur. Mereka adalah Rizal Nasution (ex Govinda), pemilik Escape Studios Bandung yang juga penanggung jawab di bagian perekaman, mixing dan mastering, kemudian Ijay Irawan yang berkolaborasi mengisi bagian harmonika dalam lagu berjudul “Pegang Kendali” dan Lana Syahbani, seorang seniman yang menggarap artwork dari EP ini.

Rajakelana kemudian akan merayakan pesta perilisan mini album Bahadur di Playhouse, Gudang Selatan, Bandung pada 21 Oktober 2018. Selain merayakan dirilisnya karya mereka, Rajakelana akan mengumumkan drummer terbaru, menggantikan drummer mereka yang “lenyap”, entah ke mana. Mereka juga akan berbagi panggung dengan Weekend Roll, Ijay Irawan, Barats, Suarloca dan CJ1000. Pesta perilisan terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya, hanya akan ada donasi yang bersifat sukarela di sana.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by RAJAKELANA (@rajakelanamusik) on

BACA JUGA - Simak 'Langkah' Vikri and My Magic Friend Merefleksikan Perjalanan Hidup

 

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner