Segera Bersiap! The Bahamas Kembali Mengajak Berpesta!

Segera Bersiap! The Bahamas Kembali Mengajak Berpesta!

Sumber foto : Diambil dari rilisan pers rooftopsoundrecs

Meski bisa dibilang Gini Aja..! tidak menyuguhkan sesuatu yang baru dari The Bahamas, namun The Bahamas menjanjikan materi yang tidak basi dan sangat segar, dimana semua materi dilakukan restorasi dan mastering ulang.

Bicara Bandung, kota ini tidak bisa dipisahkan dengan atmosfir kreatif anak mudanya, salah satunya disalurkan lewat musik. Untuk hal tersebut pada perkembangannya melahirkan band-band yang menjadi cetak biru bagi generasi setelahnya. Seperti sebuah band bernama The Bahamas misalnya. Band ini menjadi salah satu pionir bagi band-band punk (melodic punk, pop punk, skate punk, skate rock?) di tanah air.

Untuk takaran skena 2000-an di kota besar Indonesia, terutama Bandung hampir bisa dipastikan mengenal kolektif yang dimotori oleh Xonad ini. Setelah sempat membentuk P.O.C bersama Jopie Koseng (Closeminded) dan Anggarezz dengan usianya yang tidak begitu lama, Xonad cs ini sempat mengeluarkan sebuah mini album dengan P.O.C. Setelahnya, lepas dalam kondisi rehat tersebut, Xonad membentuk The Bahamas pada tahun 2001 bersama Robin (Puppen) dan Moro, rekan kerjanya di Biosampler.

Tentang The Bahamas itu sendiri, substansi homogen Xonad membawa ke level lain, yang mana setelah dua personil awal sibuk dan melepaskan diri dari proyek tersebut (baca : The Bahamas), formasi berikutnya dari The Bahamas membawa energi baru dan menghasilkan sebuah mini album berjudul Enjoy (2004), yang dirilis oleh Spills Records, dengan kembalinya Anggarezz pada Bass dan masuknya Andri Rudal (Insanity/Puppen/Jolly Jumper), menggantikan Moro pada Drum.

Musiknya yang energik dengan sentuhan punk ala NOFX, nama The Bahamas tidak bisa dilepaskan dengan komunitas skateboard, terutama dilingkungan Taman Lalu Lintas, Bandung, yang mana mereka terbiasa menghabiskan waktu bermainnya disana. Karena keidentikan tersebut menjadikan The Bahamas terbiasa menjadi musisi tamu untuk acara-acara komunitas skateboard, dan beberapa karya mereka tidak sedikit yang didaulat menjadi soundtrack untuk rilisan film/video skateboard seperti; “Theme” untuk Quiksilver Bus Tour 2002, dan “Rainy Day” yang menjadi soundtrack “Unforgettable” 2003.

Menahbiskan diri sebagai sebuah kolektif ‘Skate-Rock’, dalam perjalanannya, sang basis, Anggarezz digantikan oleh Dendi (Rotten To The Core), yang juga memasukan nama baru dalam formasinya, yakni Chandra pada posisi gitar. Formasi ini merilis debut single “Pesta”, untuk kompilasi New Generation Calling, serta menghasilkan album berjudul Why Not (2006), yang dirilis oleh SODA Musik bersamaan DVD dokumenternya.  

Ketika pengerjaan soundtrack untuk film “Me VS High Heels”, sang penabuh drum, Andri Rudal terpaksa meninggalkan The Bahamas karena sibuk dengan Jolly Jumper. Setelahnya, satu persatu personil pun meninggalkan The Bahamas, hingga akhirnya membuat band ini ada dalam ambang batas antara bubar atau lanjut.  

Keadaan tersebut kemudian menjadi sejalan dengan ungkapan “Gini aja”, atau jika mencari padanan yang tepat dalam bahasa sunda dikenal dengan istilah “kieu weh”. Satu frasa yang menjelaskan diantara pasrah, tegas, lebih santai atau mabuk. Perbedaan yang memang harus kita rasakan sendiri jika ada kedekatan di sekeliling komunal pertemanan, terutama bagi anak-anak Bandung.

Ungkapan “Gini aja” menjadi tepat jika diarahkan pada sang frontman The Bahamas, Xonad, dimana dia dengan tegas menyatakan jika The Bahamas tidak pernah bubar, dan semua yang terjadi di tubuh band ini, seperti keluarnya beberapa personil menjadi sebab akibat, karena sibuk dengan pekerjaan atau band yang lain, hingga ketika ada pertanyaan yang diarahkan pada Xonad tentang The Bahamas, maka jawaban yang paling tepat menjelaskan itu adalah Gini Aja..! Ungkapan itu pada akhirnya menjadi gambaran tepat untuk The Bahamas saat ini, hingga ketika Xonad memutuskan untuk kembali ‘menghidupkan’ band ini, ungkapan “Gini Aja” tersebut dijadikan nama album baru dari The Bahamas.

Ditengah santai, pasrah selama ini, Xonad kembali membongkar data-data lama milik The Bahamas, kolektif ceria bertenaga kuda. Diakui olehnya jika dokumentasi The Bahamas tersebut ternyata tersimpan sangat baik, dari mulai data karya lagu, gambar, hingga video yang mereka miliki. Hingga akhirnya tawaran tegas dilontarkan kepada rooftopsoundrecs untuk memberikan angin segar kembali pada The Bahamas, sekaligus sebagai bentuk penegasan jika The Bahamas tidak pernah bubar.

Menurut rilisan pers yang DCDC terima, semua materi dilakukan restorasi dan mastering ulang dengan dua orang produser, yakni Ronal Surapradja dan Xonad, yang dibantu Ai Kang Rui dan Chao Yong Chen sebagai tim kreatif, sekaligus menjadi arsitek suara, studio rooftopsound di Hong Kong. Sembilan karya dari dua rilisan dan salah satu single monumental dikurasi dalam album Gini Aja..! Meski bisa dibilang Gini Aja..! tidak menyuguhkan sesuatu yang baru dari The Bahamas, namun rooftopsoundrecs dan The Bahamas menjanjikan materi yang tidak basi dan sangat segar.

Ditambahkan pula oleh mereka jika secara isian lagu juga materi dalam album tersebut masih sangat relevan dengan kondisi sekarang di tanah air. The Bahamas melahirkan karya yang melampaui batas dengan lirik tajam, lugas dan apa adanya. Kalau dulu adanya keterbatasan media terhadap lingkungan mereka, mereka berharap jika semoga zaman sekarang tidak dibatasi dengan undang-undang yang membuat mereka kembali ber-mimpi basah. Karena dengan semua yang telah dilalui oleh The Bahamas, mereka masih dan akan selalu meneriakan kalimat “Mari ber-Pesta kembali!”

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by ROOFTOPSOUNDRECS (@rooftopsoundrecs) on

BACA JUGA - Saturday Night Karaoke dan Visualisasi Menarik Untuk si Insomnia

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner