Sebuah Kisah yang Terhenti Namun Belum Tamat Dari Joshua Sinaga

Sebuah Kisah yang Terhenti Namun Belum Tamat Dari Joshua Sinaga

Sumber foto : Diambil dari rilisan pers Joshua Sinaga

Joshua memberanikan diri menapakkan jejak kakinya dibelantika musik tanah air, lewat sebuah lagu berjudul “Wish It Was Easy”, yang merupakan pesan tersirat kepada wanita yang ia kagumi semenjak duduk dibangku SMA

Industri musik tanah air rasanya tidak pernah bisa lepas dari catatan menariknya tentang kiprah solois pria yang muncul ke permukaan. Ragam persona dan olah kreasi seru yang mereka hadirkan jadi catatan tersendiri yang menarik untuk diulas lebih jauh. Salah satu yang kemudian jadi muara sebagai tempat lahir banyaknya solois pria ini adalah kota Jakarta, di mana di kota ini semua mimpi dititipkan di bahu sang ibu kota. Pun begitu dengan yang diamini oleh solois pria bernama Joshua Sinaga, di mana dia dengan semua mimpi dan hasratnya bermusik ingin pula turut mewarnai khasanah musik dalam negeri.

Kegemarannya bermain musik sejak duduk di bangku sekolah dasar merupakan modal awalnya untuk dapat menekuni musik dalam ranah professional, sampai akhirnya Joshua memberanikan diri memulai menapakkan jejak kakinya dibelantika musik tanah air, lewat sebuah lagu berjudul “Wish It Was Easy”. Lagu yang didaulat menjadi debut singlenya ini merupakan pesan tersirat kepada wanita yang ia kagumi semenjak duduk dibangku SMA. Berangkatdari kegelisahan atas rasa yang bertahun terpendam, akhirnya ia tuangkan dalam lagu yang dia rilis serentak pada awal Juni 2021 ini.

Tentang hal ini dia menuturkan jika hal tersebut berkaitan erat dengan pengalamannya sewaktu dia masih tinggal di Jerman. “gue iseng bikin lagu tapi belum ada liriknya. Ga lama gue balik ke Indo, gue dengerin curhatan temen gue yang bikin gue sadar ternyata gue pernah ngalamin hal yang sama”, ungkap Joshi, sapaan akrab Joshua Sinaga. “Gue curahkan semuanya kedalam lagu ini, dan endingnya gue sama cewek ini udah confess satu sama lain. Walaupun belum jalannya, but she will always be my bestfriend and I’m here whenever she needs me”, tambahnya.

Satu catatan menarik yang ditorehkan Joshua di lagu ini ada pada penekanan lirik/bait terakhir lagu yakni “Now, it’s too late you got a new lover” dan “it’s okay you can go ,if you ever wanna cry my shoulders here  for you” merupakan babak melepaskan dan mengikhlaskan, menggambarkan sebuah kisah oleh Joshua Sinaga yang terhenti namun belum tamat.

Dalam menggarap single perdananya, Joshi menggandeng Rahardika Ranma, yang juga gitaris dari band Casté sebagai produser. Proses kreatif dalam lagu ini memakan waktu tiga bulan sampai akhirnya benar-benar matang, sehingga pesan dari lagu ini dapat terserap sempurna oleh para pendengar. Simak lagunya melalui tautan di bawah ini.

BACA JUGA - “Cara yang Tepat” Bagi Elmorogam Perkenalkan Diri di Dunia Musik Tanah Air

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner