Sarah Saputri Sajikan Keindahan Sukabumi Lewat “Foreshadow From Sukabumi”

Sarah Saputri Sajikan Keindahan Sukabumi Lewat “Foreshadow From Sukabumi”

Sumber foto : Diambil dari rilisan pers Sarah Saputri

Dalam video klip “Foreshadow From Sukabumi” Sarah Saputri juga menampilkan kearifan lokal dan bangunan bersejarah di kabupaten Sukabumi

Ragam cara musisi bercerita dari ragam perspectif yang dia punya. Lewat musik mereka menerjemahkan apa yang mereka rasa, termasuk tentang kota, sebagai sebuah tempat yang kemudian menjadi ‘rumah’ bagi mereka. Pun begitu dengan yang dibuat oleh Sarah Saputri. Seorang penyanyi, pemain harmonica dan penulis lagu asal Bandung yang merilis single ketiganya yang berjudul “Foreshadow From Sukabumi”, yang ditampilkan dalam format video klip. Lagu ini sendiri merupakan single instrumental ketiga Sarah setelah sebelumnya merilis single “When Garut Smiles in Longing” dan “The Sun Of Di Hyang”.

Lebih jauh berkisah tentang lagunya, menurut rilisan pers yang DCDC terima, lagu ini menggambarkan keindahan alam yang ada di daerah Sukabumi. Lewat karyanya, Sarah mencoba untuk menyampaikan pesan bahwa kita sebagai manusia harus dapat merawat dan menjaga alam, karean dengan begitu maka alam pun akan senantiasa menjaga kita. Sebagai bentuk syukur terhadap Tuhan yang telah menganugerahkan kita kehidupan, sudah sepatutnya bagi setiap insan untuk saling menyayangi dan menjaga termasuk kepada alam.

Menariknya, tidak hanya keindahan alam yang ditampilkan, namun kearifan lokal dan bangunan bersejarah di kabupaten Sukabumi juga turut disertakan dalam video ini. Salah satu bangunan bersejarah tersebut adalah Hotel Samudra Beach yang dibangun pada masa pemerintahan Soekarno sebagai presiden pertama Indonesia.

“Dalam lagu ini banyak sekali curahan rasa. Saya berharap, siapapun yang mendengar dan menonton karya ini akan mendapatkan sesuatu dalam dirinya, karena banyak hal yang tersirat dalam lagu atau video ini. Saya mencoba untuk merepresentasikan apa yang ada di benak saya setelah melihat beberapa fenomena alam akhir-akhir ini. Seolah alam memberikan isyarat atau pertanda untuk mengingatkan kita baik dari bencana atau bahkan dari keindahannya. Karya ini sangat special bagi saya, karena adanya Abah Asep Nugraha sebagai pemangku adat dari Kasepuhan Sinar Resmi yang memberikan kita petuah kehidupan. Menurut saya adakalanya kita renungi petuahnya, semoga ini menjadi kebaikan untuk kita bersama”, ujarnya melalui siaran pers.

Dalam proses kreatifnya, penggarapan single dan video klip “Foreshadow From Sukabumi” ini melibatkan Jason Limanjaya sebagai music arranger. Sedangkan untuk proses olah suara atau mixing dan mastering dibantu oleh Tantan Nugraha dari Garputala Studio. Proses penggarapan video klip untuk lagu ini dibantu oleh putra-putra daerah asli Garut, yaitu Hartas Deris (Garut Turunan Kidul), Prakoso Umam, Iam Geges, Rehan Anshori dan Cici Chintia. Video klip ini diproses oleh Prakoso Umam. Sementara itu hadir pula dua merek dagang fesyen lokal yakni Batik Reunceum dan Akar yang menjadi penyempurna penampilan Sarah dalam video tersebut.

Ada banyak keindahan alam dan kearifan lokal yang ditampilkan Sarah pada video klip  lagu ini, misalnya Suspension Bridge Situ Gunung, Pantai Pelabuhan Ratu, Kasepuhan Sinar Resmi (Cisolok)d dan juga Curug Cimarinjung, Geopark Ciletuh. Penasaran seperti apa video klipnya? simak melalui tautan di bawah ini.

BACA JUGA - “Lullaby” : Sebuah Pengingat Dari Madukina Untuk Bangun dan Menjalani Hidup

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner