Sang Pianis Yang Mempesona

Bila menyebutkan nama musisi Leilani Hermiasih, mungkin tak ada banyak yang tahu siapa gerangan. Dia adalah Frau, sang musisi, penyanyi, pianis handal, dan pencipta lagu berbakat. Bagaimana dia menghipotis para penikmat musik dengan harmoni kord-kord yang keluar dari Oskar, nama pianonya. Memainkan alat musik sambil bersenandung menjeritkan kisah kehidupan yang ada di sekitarnya. Frau diambil dari bahasa Jerman yang berati ibu ini. Frau merupakan nama panggung bagi Leilani Hermiasih.

Frau telah menyita perhatian di ranah musik indie yang berujung kekaguman kepadanya. Dengan lagu-lagunya seperti Mesin Penenun Hujan, Sepasang Kekasih Yang Pertama Bercinta Di luar Angkasa, dan Rat and Cat, ia mendapat banyak perhargaan di awal kemunculannya di belantika musik indie Yogyakarta dan tentunya Indonesia.

Wanita yang lahir 2 Mei 1990 ini telah mengeluarkan dua album hingga saat ini, Starlit Carousel (2010) dan Happy Coda (2013). Judul album Starlit Carousel itu sendiri merupakan pemberian dari ibunya. Malah di album keduanya Happy Coda, Frau selain memproduksi dalam format cakram padat atau CD juga berupa digital mp3, ia juga memproduksi dalam format buku partitur (sheet music). Frau ingin memberikan kesempatan bagi khalayak umum dapat memainkan lagu-lagunya. Baginya, Bermusik merupakan media penyaluran hobinya sekaligus wujud aktualisasi diri.

Lani, begitu Leilani disapa, wanita cerdas yang menghasilkan karya mempesona. Kecerdasannya dapat dilihat ia memanfaatkan benda-benda yang ada di sekelilingnya, saat membuat lagu hanya menggunakan mikrofon dan kamera mungil yang tertanam di laptopnya yang ia beri nama, Amelie.

Ada beberapa musisi yang mempengaruhinya dalam bermusik, yaitu Chrisye, Vina Panduwinata, Joanna Newsom, Feist, Joni Mitchell, Fiona Apple, Tom Waits, Regina Spektor, bahkan Zoo yang merupakan band rock eksprimental asal Jogja.