Samartafattu Rilis Single “Ngengat” Sebagai Pengingat

Samartafattu Rilis Single “Ngengat” Sebagai Pengingat

Sumber foto : Diambil dari rilisan pers Samartafattu

Single “Ngengat” mengandung analogi dan dipersembahkan kepada para wanita pengikat yang memiliki ramuan hingga mampu menaklukan mangsanya yang terpikat oleh kecantikan dan sensualitasnya

Samartafattu merupakan sebuah band asal Denpasar, Bali yang sepakat memainkan jenis musik new wave revivial dan dark electro pop sebagai identitas karyanya. Sesuatu yang jarang terjadi di Bali, karena musik yang menonjol lahir dari rahim skena punk dan grunge-nya.

Memakai konsep trio, setiap personil di grup ini memberikan sumbangsih musikalitas berbeda karena berlatar belakang perbedaan lingkaran skena pula. Beranggotakan Tania Yeshinta (vokal, synth), Pratama Wahyu a.k.a Pablo (lead guitar) dan Andre Tovan (bass/sample controller), ketiganya mulai mewadahi kreativitas bermusiknya di Samartafattu sejak akhir tahun 2020, karena ketidakjelasan produktivitas kala pandemi covid-19 melanda.

Diakui oleh mereka jika pemilihan nama Smartafattu diambil dari kombinasi bahasa Bali, India dan Sansekerta yang bisa diartikan sebagai Wong/Orang Samar yang Bersembunyi”. “Tidak ada alasan spesifik perkara pemilihan nama ini”, ujar mereka, dikutip dari siaran pers yang diterima DCDC.

Soal pengambilan jalur musik yang diusung, dilatari oleh beberapa referensi music, seperti diantaranya electronik, indie pop dan alternative yang berkiblat dari tahun emas musik itu berkembang mulai era 80-an, 90-an dan 2000-an, yang memasukan pula segala jenis unsur vibrasi dari sisi futuristic, budaya pop, dan perasaan gelap yang dalam, alienisasi, isolasi yang akut dan disorientasi.

Menurut Pablo sang gitaris musik merupakan sebuah bentuk keharmonisan, ekspresi diri dan emosi. Acuan musiknya banyak dipengaruhi musik blues era 70-an, british pop seperti Her’s, Surf Curse, dan Pond. Sedangkan menurut Tania musik merupakan salah satu cara termudah untuk pindah ruang dan waktu. Dirinya banyak dipengaruhi musik ballad dan indie pop 90’s - seperti Keshi, Beabadoobee, dan Japanese Breakfast. Lain cerita dengan Andre yang meyakini jika music merupakan soundtrack kehidupan baginya. Gairah musikalitasnya terbangun karena rajin mendengarkan musik post punk dan new wave seperti She Past Away, Soviet Soviet, dan Toe.

Single “Ngengat” adalah rilisan perdana mereka sebagai trio. Lagu yang mengandung analogi dan dipersembahkan kepada para wanita pengikat atau penggoda yang memiliki ramuan atau “racun” mengutip dari isi siaran persnya. Memiliki kekuatan tersembunyi dibalik keindahannya sehingga mampu menaklukan mangsanya yang terpikat oleh kecantikan dan sensualitasnya.

Selain itu, single ”Ngengat” juga berisikan sebuah pesan bahwa menjadi wanita cantik (walaupun soal cantik adalah hal yang relative), seksi, sensual dan harus membuatnya seakan-akan sulit untuk digapai dan peringatan untuk kaum adam yang kegenitan, yang selalu merendahkan wanita dan memandangnya hanya sekedar “obyek” saja.

Dari segi komposisi dan aransemen musik, Samartafattu membangkitkan memori nostalgia dengan musik new wave yang dimainkan dengan pendekatan nuansa romansa berkat modulasi elektronika yang diimbangin jangly indie pop modern yang renyah dan ringan, serta didominasi suara vokal wanita yang terkesan lemas dan tanpa ekspresi. Tipikal musik era itu, yang terdengar kaku dan canggung. Single ”Ngengat” sudah drilis per tanggal 21 Januari 20221 melalui kanal bandcamp dan video lirik yang sudah bisa dinikmati di kanal youtube Samartafattu.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner