"Samar dan Asam" dari Sugiarto Irine; Kritik dalam Irama Bossa Nova

Foto didapatkan dari akun Instagram Sugiarto Irine.

Pada 3 Oktober 2019 lalu, penyanyi sekaligus penulis lagu wanita asal Kalimantan Timur, Sugiarto Irine meluncurkan single yang berjudul "Samar dan Asam". Ia memilih kanal YouTube untuk siarkan visualisasi sederhana dari single terbaru yang merupakan single kedua setelah "Besok-Besok" dirilis pada Februari 2018 lalu.

Lewat musik bernuansa retro-pop dan jazz, Sugiarto Irine ujarkan ajakan untuk siapa saja yang ingin bercerita dan bila perlu memaki (dengan lembut) pada mereka yang kurang bersyukur atas kehadiran orang-orang di sekitarnya. Lewat beberapa penggalan lirik, seperti "Jangan sampai cahayapun bosan! Dan kehilangan bayangannya," atau "Jangan sampai kopi menjadi dingin! Dan dibiarkan hingga asam" jadi caranya untuk sampaikan teguran. Meski dengan lirik-lirik yang tajam, ia sajikan lagu ini dalam kebalikannya: dengan irama bossa nova yang lembut dan mudah untuk dinikmati.

Dalam penggarapan visualisasinya, sang penyanyi terjun langsung untuk menjadi sutradara. Ia lalu menggandeng Anis Alimah Shalihah untuk menjadi penangkap sekaligus penyunting gambar untuk visualisasi "Samar dan Asam". Warna hitam putih dan konsep pengambilan gambar yang sederhana menjadi interpretasi tentang seseorang dengan segala keluh kesah, kemarahan yang akan meledak tanpa diketahui dan kesendirian karena perannya menjadi angin lalu.

"Sebagian dari manusia, atau bahkan manusia itu sendiri seringkali bertindak sebagai "ia" yang tak pernah melihat, merasakan dan menghargai segala hal dan upaya dari manusia lain di sekitarnya untuk dirinya. Dan sebagian manusia lainnya bertindak sebagai "aku" yang tinggal menunggu waktu untuk lelah dan pergi," paparnya dalam siaran pers.

Kabarnya, "Samar dan Asam" akan jadi jembatan menuju perilisan album mininya di akhir 2019. Ia membocorkan sedikit kisi-kisi bahwa akan kembali hadir video-video lainnya menuju Altokumulus Kelabu dirilis secara resmi.

BACA JUGA - Altokumulus Kelabu, Kumandang Riang Dari Sugiarto Irine

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner