Sajikan Album Musikalisasi Puisi, Estuari Rilis Debut Album ‘ Dwara Mantik’
Sumber Foto : Diambil dari rilisan pers Estuari
Secara makna, nama album ini diambil dari kata Dwara yang berarti ‘pintu gerbang’ dan Mantik (mantiq) yang berarti perkataan atau akal
Keberagaman warna yang memenuhi katalog belantika musik Indonesia memang selalu menarik untuk disimak. Terlebih per hari ini, warna-warni musik muncul dengan banyak keunikan di dalamnya. Pun dengan berita satu ini yang menginformasikan karya terbaru dari Estuari, yang patut masuk dalam radar perhatian. Annisa Resmana (vokal, penulis monolog dan lirik) dan Rian Rastian (gitar dan composer) adalah duo yang berada dalam nama Estuari ini. Mereka dengan bangga mengumumkan album perdananya, Dwara Mantik, yang penuh dengan melodi lengkap dengan lirik puisi yang menarik atensi.
Menghabiskan waktu setahun penuh, Annisa dan Rian bekerjasama mengolah segala pola kreasi yang terbesit, mulai dari pencarian lirik dan puisi yang pas, alunan musik yang serasi, hingga proses eksekusi mereka lakukan, hingga akhirnya lahirlah delapan nomor lagu yang menjelaskan karakter Estuari sendiri.
Secara makna, nama album ini diambil dari kata Dwara yang berarti ‘pintu gerbang’ dan Mantik (mantiq) yang berarti perkataan atau akal (lebih jauhnya adalah mengenai ilmu yang menggerakkan pikiran kepada jalan yang lurus dalam memperoleh kebenaran). Lalu secara isian musik, Rian menjadi penanggungjawab dalam urusan bebunyian gitar elektrik dan dipadukan dengan gitar nilon, yang memunculkan ragam suara yang memuaskan.
Annisa (vokal dan penulis) melihat Dwara Mantik sebagai muara dua kepala yang berbeda.
“Bagaimana teks sajak Saya yang telah berdiri sendiri dan bahkan lahir jauh sebelum komposisi musik itu berada, ternyata bisa lebur kawin dengan notasi-notasi gubahan yang Rian ciptakan. Ternyata, proses musikalisasi puisi di dalam Estuari itu sendirilah yang akhirnya lambat laun mengidentifikasi siapa kami, bahkan menjawab pertanyaan dasar mau kemana kami berdua bersama karya-karya ini?” jelas Annisa.
“Gerbang pikiran yang semoga diisi oleh cerita-cerita baik, karya seni yang bermanfaat, notasi-notasi yang bisa setidaknya menemani jiwa-jiwa pendengar untuk dapat lebih peka terhadap diri sendiri, terhadap fenomena sosial, budaya, empati dan bahkan kami berharap, karya dalam album pertama ini bisa menyampaikan nilai-nilai kebenaran dan spiritual.’ tambah Rian.
Dalam prosesnya, album ini turut dibantu oleh kawan-kawan Estuari seperti M. Adi Yudha (violin), Fahmizal Arrachman (cello), Vicco (Oboe), Hafiz dan Dinda (vokal latar), dan Sendy dan Ratu (mixing dan mastering). Lalu untuk pengerjaan cover art album ini oleh Muhammad Aulian Yusron.
Album Dwara Mantik sudah dapat didengarkan secara digital di berbagai platform kesayangan pembaca, atau dapat dipuat melalui tautan di bawah ini.
Comments (0)