Riuh Rendah Racikan Sonik Ease yang Solid

Riuh Rendah Racikan Sonik Ease yang Solid

Sumber foto : Diambil dari rilisan pers Ease

Kegigihan atau spirit Ease sendiri bagi skena yang sudah menyadari keberadaan entitas Ease sejak lama adalah bagaimana kekhasan dari polesan noisepop atau shoegaze yang mereka bangun dan ciptakan

Selalu menyenangkan jika mendapati sebuah band yang muncul entah dari mana, namun mempunyai materi musik yang cukup apik dan menarik untuk disimak. Sepakat dengan apa yang Anoa Records sampaikan via keterangan pers nya, “Terkadang kebisingan terbaik kerap datang dari sudut yang tak terduga, bahkan tak tertangkap oleh radar.” Dan begitulah Ease menyeruak sebagai kandidat terbaik dari pergerakan sebuah band yang merayakan riuh rendah yang disuguhkan melalui kontur noisepop yang menawan.

Kali pertama menemukan grup ini,  sewaktu saya membaca ulasannya via indonesia shoegazer larut malam di kantor lama, dan  segera berselancar di Soundcloud yang ditautkan. Ketidaksengajaan yang berkelanjutan. Momen alamiah menjumpai Ease yang saat itu baru saja merilis sesi demo rekaman pertama mereka dengan 3 trek bertitel I, II, dan V (instrumental) – alhasil, saya  langsung terpikat di sesi dengar perdana dan ikut senang  karna mereka akhirnya merilis karya lagi. Enam tahun cepat berlalu, dan kini Ease kembali ke arena dengan tunggalan teranyar mereka berjudul “Forgot That We’re Once” bersama Anoa Records pada penghujung 2022 ini.

Terbentuk pada 2015, Ease yang terdiri dari Dinda Wibowo (vokal & synth), Muhammad Rizky Fade (bass), Ryoichi Watanabe (gitar), Ilham Kurniawan (gitar), dan Rizky Handiko (drum) ini membiak dari kampus yang sama di Jakarta Barat, Binus guna meracik hal-hal yang mereka sukai dalam musik mereka.

Mengutip Dinda sang vokalis, sesi rekaman pertama Ease yang dirilis dalam bentuk CD stok terbatas habis terjual jauh-jauh hari. Setahun berjalan Ease mulai sibuk merekam beberapa materi lagu hingga pandemi pun hadir, tidak menyurutkan mereka untuk tetap memproduksi rekaman materi terbaru.

”Proses rekaman dan pos-produksi memakan waktu yg cukup lama dari saat itu, beranjak dua tahun dan kami akan mulai dengan merilis track Forgot That We're Once alias rekaman ulang dengan formasi terbaru untuk track kami yang berjudul I bersama Anoa Records,” kata Ryoichi yang juga gitaris di Lowpink.

Kegigihan atau spirit Ease sendiri bagi skena yang sudah menyadari keberadaan entitas Ease sejak lama adalah bagaimana kekhasan dari polesan noisepop atau shoegaze yang mereka bangun dan ciptakan.

“Berangkat dari Shoegaze, Britpop, Jazz, Post-Punk, Alternatif Lokal Indonesia, Math-rock sampai Metal bisa dibilang akar kami dalam progresi nada. Dengan Ease kami tidak terlalu banyak memikirkan mau terdengar seperti siapa, melainkan masing-masing membuat nada saja, dan menuangkan isi hati dengan instrumen yang kita sedikitnya bisa,” kata Dinda lagi.

Sistem oper-operan ide lagu menjadi resep utama Ease.

”Siapa yang menulis riff utama bisa kami kulik juga maksud aslinya dan, orang selanjutnya bantu menerjemahkan dengan instrumen dan dalam persepsinya sendiri dengan apa yang dia ingin ceritakan,” tambah Ryoichi.

Mereka mengamini jika dengan menggeluti berbagai macam genre, ditambah manusia-manusia yang berada cukup dekat disekitar Ease sangat mempengaruhi pendalaman perspektif mereka.

“Ease berangkat dari kisah2 nyata yang tertuang dalam kata dan suara. Sebagai sebuah kesatuan, sifat kami yang tidak semudahnya nyaman menyampaikan segala sesuatu dengan harafiah, masih terfleksikan dalam cara kami menyampaikan pesan lewat lagu, namun, semua itu adalah usaha, dan cara terbaik kami menerima satu sama lain juga,” kata Dinda.

Pastinya, “Forgot That We’re Once” adalah memastikan kita tak bisa melupakan Ease begitu saja dan alunan sonik mereka yang pekat. Kebisingan yang solid, rancak dan apik dari Ease. Simak lagunya melalui tautan di bawah ini.

BACA JUGA - Untuk Remaja Depresif yang Menganggap Hidup Terlalu Berat, Simak Single Terbaru Dari Grossfuss

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner