Rio Satrio Tutup Album Kedua Dengan “Payung”

Rio Satrio Tutup Album Kedua Dengan “Payung”

Sumber foto : Diambil dari rilisan pers Rio Satrio

Ada perbedaan dalam warna musik Rio satrio belakangan ini. Salah satunya dengan penggunaan alat musik daerah seperti sapeq demi untuk memperkenalkan daerah asalnya di Kalimantan timur

Rio Satrio merupakan solois kelahiran Samarinda yang merilis lagu terbaru, sekaligus penutup di album keduanya ini. Tepatnya pada tanggal 8 Mei lalu Rio merilis single yang berjudul “Payung”. Diakui olehnya jika lagu ini ditujukan untuk keluarga kecillnya dengan niat untuk selalu menjadi penenang pasangannya (istri) serta pembuktian agar pasangan dan keluarganya percaya dengan apa yang dia kerjakan. Lagu ini juga spesial untuk semua yang mungkin dalam perjalanan menuju ke jenjang yang lebih serius bersama pasangan.

Lagu ini dibuat awal pandemi Covid-19, di mana karir sebagai musisi dipertanyakan. Sama seperti musisi lainnya pada masa pandemi, Rio mengalami struggle dalam kehidupan hingga akhirnya tertulis lagu ini. Nuansa musik keroncong dimasukkan dengan adanya petikan gambus di lagu ini. hal tersebut merupakan keinginan Rio mengenalkan alat musik khas Kalimantan Timur yang sebelumnya tertuang pada lagu “Sisi Timur Kelahiran Baru” yang menggunakan Sapeq.

Ada perbedaan dalam warna musik Rio satrio belakangan ini. Salah satunya dengan penggunaan alat musik daerah seperti sapeq demi untuk memperkenalkan daerah asalnya di Kalimantan timur. Dalam proses pembuatan lagu ini, Rio Satrio dibantu oleh Jondry Rusadi sebagai music director, serta Kresna yang memainkan alat musik Gambus tingkilan dari Kutai.

BACA JUGA - Jelang Perilisan Mini Album, Nadhif Basalamah Rilis “Without Me (Sera)”

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner