Rayhan The Daydreamers Telurkan Single Ranying Hatalla Langit

By: Karel

Rayhan The Daydreamers (RTD), band asal kota Kembang yang terbentuk pada 2014. Mengusung teknik fields recording dan eksperimentasi penggunaan berbagai alat musik daerah, RTD memainkan musik lintas genre mulai dari indie-rock, shoegaze, ambience, folk dan instrumental lewat balutan akar musik pop yang kental dan multi-interpretatif.

Sebagai perkenalannya kepada publik, mereka menyatakan resmi melepas sebuah debut single bertajuk “Ranying Hatalla Langit” dalam format bebas unduh. Single ini bebas untuk dishare, dicopy, atau digunakan ulang dalam medium karya lain yang bersifat non-profit.

Ranying adalah nomor instrumental berdurasi empat menit ini yang dibangun dari konsep modernitas yang diwakili oleh nuansa psychedelic rock; konsep lokalitas yang diwakili oleh penggunaan alat musik kecapi Suku Dayak Ngaju dan fields recording permainan suling oleh musisi adat yang direkam live, serta konsep spiritualitas yang diwakili oleh tema lagu ini.

Kata ‘Ranying Hatalla Langit’ sendiri berasal dari bahasa Sangiang yang digunakan oleh suku Dayak Ngaju, Kalimantan Tengah untuk merepresentasikan konsepsi masyarakat adat akan Tuhan Yang Maha Kuasa. Single “Ranying” juga hendak membawa pesan kepada pendengarnya tentang kekayaan seni masyarakat adat yang sangat menarik untuk diekplor dan diperkenalkan kembali kepada publik skena musik lokal.