"Quarantine P1"; Sebuah Karya sekaligus Katarsis dari Patrolice

Foto dan artwork didapatkan dari siaran pers. Kredit tidak disertakan.

Lagu instrumental dirilis oleh kolektif Jamaican sound asal Bandung, Patrolice. Ini jadi karya pertama yang dirilis selama pandemi dan akan disusul dengan karya-karya selanjutnya. "Quarantine P1" jadi sarana mereka melampiaskan emosi karena wabah global ini.

Beradaptasi pada kondisi serba terbatas seperti saat ini agaknya jadi hal yang perlu dilakukan oleh para musisi. Tak hanya dalam keseharian, inovasi untuk berkarya di tengah pandemi dengan memanfaatkan fasilitas digital sepertinya memang jadi satu fase normal yang baru. Meski terdengar buruk, tapi kenyataannya wabah ini belum kunjung usai dan menyiapkan alternatif-alternatif untuk kemungkinan terburuk jadi wajib dilaksanakan.

Begitu juga yang dilakukan oleh kolektif Jamaican sound asal Bandung, Patrolice. Tanpa memungkiri bahwa panggung, peluh dan riuh botol bersahutan jadi hal yang mereka rindukan, Patrolice sadar bahwa kondisi saat ini harus disikapi dengan pola laku "hari ini". Sembari mengobati kerinduan pada rutinitas bermusik, Patrolice menciptakan sebuah lagu berjudul "Quarantine P1". Ini merupakan karya instrumental yang menjadi katarsis Patrolice akan keadaan yang sedang dijalani.

"Quarantine P1" adalah karya yang mewadahi amukan ke-empat pria pengisi Patrolice: Hari Nugraha (low bass), Prilly Jeanaldi (vokal/gitar), Candra Budiman (perkusi) dan Hagi Akbar M (drum). Meski nihil vokal, perpaduan dari beragam instrumen mampu menggambarkan emosi dari para personil. Secara musik. Patrolice bereksplorasi lebih jauh, melabas sekat, tak terkurung di citra reggae. Patrolice menuangkan rasa marah dan jenuh pada "Quarantine P1", melampiaskan emosinya untuk jadi karya yang bisa dinikmati dan mungkin turut jadi sarana pelampiasan yang mendengarkan. Direkam di rumah dan kamar masing-masing, Patrolice akhirnya menemukan cara bersenang-senang yang baru.

Sesuai judulnya yang serupa kisi-kisi, "Quarantine P1" akan diikuti dengan karya-karya lanjutan. Patrolice mencoba untuk tetap produktif di masa krisis ini, dan karya lainnya akan hadir selama pandemi berlangsung.

BACA JUGA - Penasaran Dengan Huru-Hara Asmara? Patrolice Menjawabnya Lewat Sebuah Lagu

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner