Putuskan Bermusik dengan Pesona Baru, Bisma Karisma Lepaskan Album ‘Rihlah’
Sumber Foto : Diambil dari rilisan pers Bisma Karisma
Secara penamaan, album ini diambil dari istilah bahasa Arab yang berarti perjalanan mencari ilmu dan pencerahan spiritual, dan bagi Bisma “Rihlah” adalah sebuah kristalisasi dari pengalaman dan perhalanan hidupnya selama ini
Belantika musik Indonesia kini semakin semarak dengan warna musik yang makin beragam. Tak hanya diramaikan oleh para pendatang baru, para punggawa lama pun turut hadir dengan rentetan karya-karya terbaru. Salah satunya adalah Bisma Karisma, artis multi talenta yang dikenal melalui karya-karyanya di dunia musik dan sinema Indonesia, kini kembali memperlihatkan pola kreasi terbarunya melalui proyek solonya, dan merilis sebuah album bertajuk Rihlah.
Setelah sukses melepaskan empat single sebelumnya yaitu “Yang Suri”, “Frekuensi”, “Alalia” dan “Aamiin”, mantan personil SMASH ini melebarkan pengkaryaannya lewat album Rihlah. Secara penamaan, album ini diambil dari istilah bahasa Arab yang berarti perjalanan mencari ilmu dan pencerahan spiritual, dan bagi Bisma Rihlah adalah sebuah kristalisasi dari pengalaman dan perjalanan hidupnya selama ini.
Dalam proses kreatifnya, Bisma menggaet nama-nama unggulan, diantaranya Lafa Pratomo, Alyuadi (Heals), dan Rizky Parada (Gaung) yang berperan sebagai produser dalam lagu-lagu yang totalnya mencapai delapan nomor di album ini. Dengan campur tangan produser-produser itu, tentunya mampu memberikan sentuhan ragam warna unik dengan caranya masing-masing.
Dari delapan lagu di album ini, terdapat lagu berjudul “Angin” yang merupakan daur ulang dari karya Harry Roesli, seorang seniman legendaris asal Kota Kembang. Kemudian untuk nomor andalan dalam album ini berada di lagu “Malam”, yang dipilih Bisma untuk mewakili eksplorasi musikal dan lirik yang lebih ekspresif namun sarat makna.
Lebih dalam tentang musik, album Rihlah sendiri menampilkan gaya musik yang lebih eksploratif juga ekspresif, menunjukkan transformasi seorang Bisma Karisma dari citra ceria di SMASH ke sisi yang cenderung lebih kontemplatif serta reflektif. Tentunya album ini menjadi penanda gaya baru yang disuguhkan oleh Bisma.
“Ya jadi manusia aja, aku melihat diriku yang di Smash itu adalah aku yang berada di keramaian dan aku di solo projek ini adalah aku yang berada di kesunyian,” pungkas Bisma ketika ditanya tentang citra dirinya sebagai seorang musisi.
Walaupun menunjukkan sisi yang berbeda, album ini tetap merupakan karya personal bagi Bisma. Contohnya, lagu "Aamiin" menggambarkan penghambaan Bisma kepada Sang Mahayang mencerminkan sisi spiritual dari dirinya.
Tak hanya sekedar perilisan album saja, Bisma bersama label yang menaunginya, IK Company, menggelar sebuah penampilan spesial sebelum album ini dilepaskan, dengan tajuk acara “Pagelaran Rihlah”. Gelaran ini berlangsung dengan respon positif dari para pendengarnya.
Album Rihlah sudah dapat didengarkan di berbagai portal pemutar musik digital kesayangan pembaca, atau dapat diputar melalui tautan di bawah ini.
Comments (0)