'Pusara Pustaka: Antologi Doa dan Kutukan', Sebuah Album Katarsis Cosmicburp

'Pusara Pustaka: Antologi Doa dan Kutukan', Sebuah Album Katarsis Cosmicburp

Artwork didapatkan dari siaran pers.

Perdana dari Cosmicburp, ia merilis album penuh bertajuk Pusara Pustaka: Antologi Doa dan Kutukan. Di dalamnya, terdapat 13 lagu yang merupakan pelampiasan emosinya berdasarkan pengalaman hidup yang ia alami dari sejak lahir hingga saat ini.

Salah satu roster dari HILLS., Cosmicburp resmi merilis album perdananya. Penyanyi, penulis lagu, produser musik sekaligus rapper asal Semarang ini melepas Pusara Pustaka: Antologi Doa dan Kutukan pada 7 Juli 2020. Sebelumnya, ia sempat merilis sebuah album berjudul The Undying Recital bersama band electronic-rap-rocknya, Foolish Commander pada hari Natal dua tahun lalu.

Pusara Pustaka: Antologi Doa dan Kutukan adalah sebuah album yang berisi 13 lagu, yang umumnya bicara tentang caranya mencapai kondisi baik-baik saja dalam berbagai sudut pandang dan pendekatan, meski konsep "baik-baik saja" tentunya berbeda untuk setiap orang. Diceritakan dalam siaran pers, Cosmicburp berusaha untuk merangkum segala konsep "baik-baik saja" yang pernah dijejalkan padanya, dari hari ia lahir hingga 20 tahun setelahnya.

Bisa dibilang, ini adalah album yang sangat personal, karena berangkat dari kisah perjalanannya. Ia menarasikan banyak hal, dari mulai pertanyaan seputar konsep bertuhan dan beragama, pertanyaan-pertanyaan masa kecil, kontemplasi pencapaian hidup hingga kekecewaannya terhadap penolakan jenazah seorang perawat oleh warga di Ungaran, Semarang. Ini adalah sebuah album yang menjadi katarsis, pelampiasan emosi dan amarah yang juga mungkin bisa mewakili perasaan pendengarnya. Juga, ini adalah sebuah peristirahatan sementara untuk nantinya kembali berjuang ke titik "baik-baik saja".

Untuk urusan musik, pria bernama asli Luthfi Adianto ini banyak mengadaptasi musik yang dimainkan oleh Andre 3000, J. Cole, Jay Z, Jaco Pastorius, Jack White, Slipknot, Rage Against The Machine, Guns 'N Roses hingga Gorillaz. Proses penggarapan album ini memakan waktu lebih kurang satu setengah tahun, di mana ia memproduseri, menulis lirik dan mengaransemen lagu-lagunya secara mandiri.

Meski begitu, ia juga mengajak serta beberapa kawan untuk berkolaborasi: Gemby (gitaris Olly Oxen), Mac Dalen, Moe Hummid dan Tiad Hilm, para roster yang bernaung di bawah payung yang sama dengannya untuk menjadi musisi tamu dan ko-produser. Untuk urusan pos-produksi, ia percayakan pada Pitra Prabowo. Bagian artwork digarap oleh Hauntary sebagai fotografer, dan Tiad Hilm sebagai desainer grafis.

Kini, album Pusara Pustaka: Antologi Doa dan Kutukan sudah tersedia di berbagai pelantar musik digital, seperti Spotify, Apple Music, Deezer, Amazon dan lain-lain.

BACA JUGA - Tolak Konsumsi Daging Anjing, Cosmicburp Hadirkan "Lari Anjing Lari"

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner