Pourriture Lepaskan Rentetan Amunisi Mencekam dalam Album Terbarunya!
Sumber Foto: Diambil dari rilisan pers Pourriture
Album ‘Asap Hitam Konsorsium’ berisi amunisi-amunisi tajam dengan balutan musik ekstrim yang brutal
Kerasnya belantika musik ekstrim Indonesia memang tak hanya terpaku dari skill yang mumpuni saja. Banyak hal-hal yang perlu diperhatikan agar sebuah band dapat tumbuh, berkembang, dan bertahan. Salah satunya adalah tentang managerial band, dan ini menjadi poin yang paling penting. Band Death Metal yang sudah terbentuk sejak 2011 di Bandung, Pourriture, mencoba mengamini hal yang tadi dipaparkan di awal. Ini terlihat dari bagaimana mereka mampu mengatur hal-hal penting dalam tubuh band, contohnya adalah mengatur perilisan karya berikut dengan teknik promonya.
Sebut saja album terbaru dari Pourriture yang mereka beri tajuk Asap Hitam Konsorsium, di mana dalam perilisannya mereka menggandeng label Indie asal Jakarta, Brutal Mind, yang secara tidak langsung melebarkan jejaring ke ranah yang lebih luas.
Di sisi lain, mereka turut mengeksekusi rangkaian rencana kerjanya. Dimulai dari perilisan single pertama, “Lanskap Peperangan Kelas” dengan format Music Video (MV), kemudian 6 bulan berselang disusul pelepasan MV single kedua, “Akumulasi Tatanan Primitif”. Tak berhenti di situ, mereka kemudian merancang turnya sendiri melalui hasil jejaring yang sudah dilakukan selama ini. Namun Covid 19 menjadi hambatan yang menyebabkan tur ini harus ditunda. Akhirnya rangkaian tur itu terlaksana di tahun 2024 ini dengan tajuk “Asap Hitam Konsorsium Tour” yang dihelat di pulau Sumatera.
“Sumatera menurut kami adalah pulau yang cukup sexy untuk dijamah. Ada, namun belum banyak musisi brutal death metal yang melakukan tur secara long trip di Tanah Andalas tersebut. Jika diberi kelancaran kami ingin melanjutkan tur ke Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali,” ucap sang gitaris, Wisnar Fajrul.
Dari sisi proses kreatifnya, album Asap Hitam Konsorsium dikerjakan secara terpisah di 3 studio. Gitar dan bass di Portable studio, drum di Extend studio, vokal di PGH 3 studio. Mixing dan mastering-nya di Crows studio oleh Reduan Purba (gitaris Jasad). Secara teknis, Wiznar mengaku tidak terlalu banyak mengalami kendala.
“Semua berjalan mulus karena dibantu oleh SDM (Sumber Daya Manusia) yang mumpuni, salah satunya Reduan banyak memberikan insight positive di album ini, terutama soal sound”.
Kini album Asap Hitam Konsorsium sudah dapat didengarkan secara digital di platform musik kesayangan pembaca, serta album ini pun turut dirilis secara fisik dalam format CD.
Comments (0)